PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering menemukan rasa pahit, getir, asam, asindan
manis pada makanan atau minuman yang kita cicipi, bukan? Pada dasarnya rasa
makanan, minuman atau zat tertentu yang terasa asam, pahit, getir, asin dan
manis disebabkan karena sifat zat tersebut, yaitu sifat yang berkaitan dengan
asam, basa dan garam. Rasa asam terkait dengan suatu zat yang dalam ilmu kimia
digolongkan sebagai asam. Rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan
sebagai basa. Namun,tidak semua yang mempunyai rasa pahit merupakan basa. Basa
dapat dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka
kedua zat itu saling menetralkan, sehingga sifat asam dan basa dihilangkan.
Hasil reaksi antara asam dengan basa kita sebut garam. Adapun rasa manis
terkait dengan kehadiran sifat asam dan basa secara bersama-sama.
Asam
dan basa merupakan zat yang penting dalam ilmu kimia. Dalam kehidupan kita
sering menjumpai asam dan basa dalam penggunaanya di kehidupan contohnya
membuat acar dan asinan dengan menggunakan cuka, pembersihan menggunakan air abu ,vitamin,pembuatan
kue kering,menggunakan soda kue.
Berkaitan
dengan sifat asam basa, larutan dikelompokkan kedalam tiga golongan yaitu
bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan basa memiliki sifat
–sifat yang berbeda sehingga hal ini mempermudah dalam menentukan jenis larutan
suatu zat tersebut. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang menunjukkan
sifat suatu zat ,kemudian dengan pengukuran ph nya.
1.2
Tujuan
1. Menentukan
pH larutan dengan menggunakan pH indikator Universal
2. Menghitung
konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Asam merupakan zat yang memiliki
sifat-sifat yang spesifik, misalnya memiliki rasa asam, dapat merusak permukaan
logam juga lantai marmer atau sering disebut dengan korosif. Asam juga dapat
bereaksi dengan logam dan menghasilkan gas hydrogen, sebagai indicator
sederhana terhadap senyawa asam, dapat dipergunakan kertas lakmus, dimana asam
dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Apabila suatu larutan memiliki
(H+) sama dengan (OH-) walaupun bukan air murni larutan
tersebut dikatakan netral. Asam adalah zat yang menyebabkan (H+)
lebih besar daripada (OH-) sedang basa adalah zat yang menyebabkan
(OH-) lebih besar daripada (H+). Dalam larutan asam kita
anggap bahwa (H+) berasal dari asamnya, dan (H+) dari air
diabaikan. Dalam larutan basa kita anggap bahwa (OH-) berasal dari
basanya, dan (OH-) dari air diabaikan ( Kasmadi dan
Luhbandjono,2006).
Basa
merupakan istilah kimia yang digunakan untuk semua zat yangdapat menetralkan
asam. Selain karena kemampuan basa yang dapat menetralkan asam, basa pun
memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu, sehingga basa digunakan
untuk berbagai keperluan.Sebagai indicator sederhana senyawa basa dapat
dipergunakan kertas lakmus, dimana basa dapat mengubah kertas lakmus merah
menjadi biru (Svante,1887).
Asam adalah
suatu zat yang bila dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion hidronium (H+).
Asam umumnya merupakan senyawa kovalen dan akan bersifat asam bila sudah larut
ke dalam air. Sedangkan basa adalah suatu senyawa yang di dalam air (larutan)
daapt menghasilkan ion OH-. Umumnya basa terbentuk dari senyawa ion
yang mengandung gugus hidroksida (OH-) di dalamnya. Penjelasan
tentang asam dan basa menurut Svante Arrhenius tidak memuaskan untuk
menjelaskan tentang sifat asam basa pada larutan yang bebas air atau pelarutnya
bukan air. Misalnya asam asetat akan bersifat asam bila dilarutkan kedalam air
tetapi ternyata sifat asam tersebut tidak tampak ketika dilarutkan dalam
benzene. Dari kenyataan tersebut, Johannes Brosted dan Thomas Lowry secara
terpisah mengusulkan bahwa yang berperan dalam memberikan sifat asam dan basa
suatu larutan adalah ion H+ atau Proton (Sudarmo,2006).
pH
adalah derajat keasaman untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang
dimiliki oleh suatu larutan ph didefinisikan sebagai inus logaritma dari
aktivitas ion hidrogen dalam larutan .Ph merupakan kuantitas tak berdimensi .
ph umunya diukur menggunakan elektroda gelas yang mengukur perbedaan potensial
E antara elektron yang sensitif dengan aktivitas ion hidrogen dengan elektroda
referensi ( charles,1984)
Sifat
asam basa suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator kertas lakmus
yaitu melalui indikator warna yang aka menunjjukan sifat dari suatu larutan
misalnya lakmus ,akan berwarna merah dalam larutan yang brsifat asam dan akan
berubah menjadi biru dalam larutan yang bersifat basa, sifat asam basa juga dapat
ditentukan dengan mengukur Ph-nya. Ph merupakan indikator yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam memiliki ph kurang dari 7,
larutan bas memiliki ph lebih dari 7, sedangkan larutan netral memiliki ph = 7
(Ralp H Petrucci,1987).
Menurut
teori Stave August Arrhenius (1859-1927) asam adalah zat yang melepaskan ion H+
dan basa merupakan zat yang menghasilkan ion hidroksida OH- (
Hiskia,1998).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat
Bahan
·
Pipet Tetes
HCl
·
Gelas Ukur
S
·
pH Indikator Universal NaC
COO
NaOH
C
COOH
NaCl
N
Cl
N
S
3.2 Cara Kerja
·
Membersihkan8
buah tabung reaksi dengan deterjen dan keringkan
·
Meletakkandi
rak tabung reaksi dengan mulut tabung keatas
·
Pipet lebih kurang 2 mL larutan yang
telah disediakan kedalam masing-masing tabung reaksi.
·
MenentukanpH
dengan menggunakan kertas pH indikator universal
·
Menghitungkonsentrasi
masing-masing larutan diatas (dalam laporan lengkap)
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN
NO
|
Nama larutan
|
pH
|
Golongan
|
Konsentrasi
(molaritas)
|
1
|
HCl
|
1
|
Asam Kuat
|
0,1 M
|
2
|
|
1
|
Asam Kuat
|
0,1 M
|
3
|
NaCH3COO
|
10
|
Basa Kuat
|
0,0001 M
|
4
|
NaOH
|
11
|
Basa Kuat
|
0,001 M
|
5
|
C
|
2
|
Asam Lemah
|
0,01M
|
6
|
NaCl
|
6
|
Asam Lemah
|
0,000001 M
|
7
|
N
|
5
|
Asam Lemah
|
0,000001
M
|
8
|
N
|
8
|
BasaLemah
|
0,000001 M
|
Penentuan
Konsentrasi
1.
Diketahui PH larutan HCL adalah 1
Tentukan konsentrasi
dari larutan HCL tersebut!
Penyelesaian :
PH = 1
[H+] = 1 – log 1
[H+] = - log 10-1
[H+] = 10-1 M
= 0, 1 M
2. Diketahui pH larutan H2SO4 adalah 1
Tentukan konsentrasi dari larutan H2SO4
tersebut!
Penyelesaian :
pH = 1
[H+] = 1 – log 1
[H+] = - log 10-1
[H+] = 10-1 M
= 0, 1 M
3. Diketahui
pH larutan NaC
adalah 10
Tentukan konsentrasi dari larutan NaC
tersebut !
Penyelesaian :
pH =
14 – pOH
pOH = 14 – pH
pOH = 14 – 10
pOH =
4 – log 1
[OH¯
=
- log
[OH¯] =
=
0,0001 M
4.
Diketahui PH larutan NaOH adalah 11
Tentukan konsentrasi larutan NaOH tersebut!
Penyelesaian :
pH = 11
pH = 14 – pOH
pOH = 14 – pH
pOH = 14 – 11
pOH = 3 – log 1
[OH¯]= - log
[OH¯] =
=
0,001 M
5. Diketahui pH larutan CH3COOH adalah 2.
Tentukan konsentrasi
dari larutan CH3COOH tersebut!
PH = 2
[H+] = 2 – log 1
[H+] = - log 10-2
[H+] = 10-2 M = 0,01 M
6.
Diketahui PH larutan NaCl adalah 6.
Tentukan konsentrasi larutan NaCl tersebut!
Penyelesaian :
PH = 6
[H+] = 6 – log 1
[H+] = - log 10-6
[H+] = 10-6 M = 0, 000001 M
7.
Diketahui pH
larutan NH4Cl adalah 6.
Tentukan kosentrasi larutan NH4Cl
tersebut!
pH = 6
[H+] = 6 – log 1
[H+] = - log 10-6
[H+] =
10-6 M = 0, 000001 M
8.
Diketahui PH Na2SO3 larutan
adalah 8
Tentukan konsentrasi dari larutan Na2SO3
tersebut!
Penyelesaian :
pH = 8
pH = 14 – pOH
pOH = 14 – pH
pOH = 14 – 8
pOH = 6 – log 1
[OH¯] = - log 10-6
[OH¯] = 10-6 M = 0,000001 M
BAB
V
PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil praktikum yang telah di lakukan kita dapat menggolongkan suatu larutan,
apakah larutan tersebut termasuk basa kuat atau basa lemah, asam kuat ataupun
asam lemah . selain itu kita juga dapat mennghitung konsentrasi larutan.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan :
1. Larutan
HCl
Larutan ini termasuk
kedalam golongan asam kuat dengan pH nya adalah 1 .kita dapat menghitung
konsentrasi dari larutan HCl dengan menggunakan rumus asam kuat yaitu [H+].
Konsentrasi yang diperoleh dari larutan
HCl adalah 0,1 M
2. Larutan
H2SO4
Larutan ini termasuk
kedalam golongan asam kuat dengan pH nya adalah 1 . kita dapat menghitung
konsentrasi dari larutan ini dengan menggunakan rumus asam kuat yaitu [H+].
Konsentrasi yang diperoleh dari larutan ini adalah 0,1 M
3. Larutan NaCH3COO
Larutan ini termasuk kedalam
golongan basa kuat dengan pH nya adalah 10. Kita dapat menghitung konsentrasi
dari larutan ini dengan menggunakan rumus basa
yaitu [OH¯]. Konsentrasi yang diperoleh dari larutan ini adalah 0,0004
M.
4. Larutan
NaOH
Larutan ini termasuk
kedalam golongan basa kuat dengan pH nya adalah 11. Kita dapat menghitung
konsentrasi dari larutan ini dengan menggunakan rumus basa yaitu [OH¯].
Konsentrasi yang diperoleh dari larutan ini adalah 0,001 M.
5. Larutan
CH3COOH
Larutan ini termasuk kedalam
golongan asam lemah dengan pHnya adalah 2. Kita dapat menghitung konsentrasi
dari larutan ini dengan menggunakan rumus asam yaitu [H+]. Konsentrasi yang
diperoleh dari larutan ini adalah 0,01 M.
6. Larutan NaCl
Larutan ini termasuk
kedalam golongan asam lemah dengan pH nya adalah 6. Kita dapat menghitung
konsentrasi dari larutan ini dengan menggunakan rumus [H+]. Konsentrasi yang
diperoleh dari larutan ini adalah 0,000001 M.
7. Larutan
NH4Cl
Larutan ini termasuk kedalam golongan asam lemah
dengan pH nya adalah 5. Kita dapat menghitung konsentrasi dari larutan ini
dengan menggunakan rumus [H+]. Konsentrasi yang diperoleh dari larutan ini
adalah 0,000001 M
8. Larutan N
Larutan ini termasuk kedalam golongan basa lemah
dengan pH nya adalah 5. Kita dapat menghitung konsentrasi dari larutan ini
dengan menggunakan rumus [OH¯]. Konsentrasi yang diperoleh dari larutan ini
adalah 0,000001 M
BAB
VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari
percobaan yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa :
1. Praktikan
mampu menentukan pH larutan dengan menggunakan pH indikator universal
2. Praktikan
dapat menghitung konsentrasi larutan
dengan nilai pH tertentu sesuai sifat asam kuat ,asam lemah ,basa kuat dan basa
lemahnya.
6.3
Saran
Di
dalam percobaan untuk mengetahui sifat suatu jenis larutan haruslah
berhati-hati. Karena jika tidak, kita akan terkena dampaknya yang sangat
berbahaya. Ketidaktelitian ini akan membuat kita mungkin akan mencampurkan
suatu larutan dengan larutan yang lain, padahal kedua larutan tersebut tidak
dapat disatukan. Hal seperti ini akan dapat menimbulkan kecelakaan, seperti
ledakan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu,
ikutilah setiap aturan yang diberikan Dosen ataupun Asisten Dosen agar Percobaan
yang dilakukan berjalan dengan lancer dan bisa memperoleh hasil yang memuaskan.
Jika belum mengerti teradap suatu hal, cobalah untuk bertanya kepada Dosen
ataupun Asisten Dosen.
DAFTAR PUSTAKA
Charles,
W. 1984.Kimia Dasarkeenam jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Hiskia,
A. 1998.asam basa dan garam.Jakarta: Erlangga
Kasmadi ,Luhbandjono.2006.kimiadasar.Bandung:
ITB
Petrucci,Ralph H – Suminar.1987.Kimia Dasar
edisi empat jilid II. Jakarta :
Erlangga
Sudarmo,U.2006.Kimia Kelas XI.Jakarta : Erlangga
Svante .1887.pengertian asam.Jakarta:Erlangga
No comments:
Post a Comment