04 March 2017

IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Senyawa organik yang terdiri dari atam karbon, hidrogen dan oksigen secara umum dibagi kedalam tiga kelompok :
-          Kelompok pertama terdiri dari alkohol, fenol dan eter
-          Kelompok kedua terdiri dari aldehid dan keton , sedangkan
-          Kelompok ketiga merupakan senyawa asam karboksilat dan turunannya
Kelompok senyawa ini dapat dibedakan satu dengan yaang lainnya mengunakan test kelarutan. Sebagian besar alkohol, fenol, eter, aldehid, daan keton larutan dalam eter. Senyawa senyawa ini juga dapat larut dalam asam sulfat pekat dengan membentuk garam oksonium. Alkohol, aldehid dan keton yang mempunyai atom karbon kurang dari lima dapat larut dalam air sedangkan eter dengan atom c kurang dari empat dapat larut dalam air. Fenol hanya sedikit larut dalam air dan dengan adanya subsituen alkil didalamnya menjadikannya tidak larut dalam air . fenol dapat larut dalam larutan 10% NaOH tetapi tidak dapat larut dalam larutan 5 % Na2CO3.
Selain dengan tes kelarutan cara lain yang dapat kita pakai adalah dengan tes karakteristik kimia, dengan menambahkan pereaksi tertentu.
1.2    Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
*      Mahasiswa mampu mengindentifikasikan senyawa organik ( alkohol, fenol, aldehid, keton, dan asam karboksilat)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
    Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik adalah suatu senyawa yang unsure-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen atau fosfor. Pada awalnya karbon ini secara tidak langsung menunjukkan hubungannya dengan system kehidupan. Namun dalam perkembangannya, ada senyawa organic yang tidak mempunyai hubungan dengan system kehidupan. Hal ini terbukti pada abad ke-19, senyawa organic dapat dibuat dari sumber-sumber yang tidak ada kaitannya dengan system kehidupan. Sebagai contoh Fredric-Wohler pada tahun 1828 telah berhasil membuat urea (urea adalah senyawa organic dari makhluk hidup yang berasal dari urin) dengan jalan menguapkan garam ammonium sulfat yang merupakan senyawa anorganik menjadi senyawa organic (Riswiyanto:2009).
    Istilah organik menyiratkan bahwa cabang ilmu kimia ini berkaitan dengan organism, atau makhluk hidup. Semula, kimia organik memang hanya berkenaan dengan zat-zat yang diperoleh dari makhluk hidup. Bertahun-tahun yang lalu, kimiawan menghabiskan banyak waktu untuk mengekstraksi, memurnikan, dan menganalisis zat dari hewan dan tumbuhan. Mereka termotivasi oleh keingintahuan alami tentang materi hidup dan juga oleh keingintahuan alami tantang materi hidup dan juga oleh keinginan untuk memperoleh bahan-bahan untuk obat, zat pewarna, dan produk berguna lainnya dari alam (Hart: 2003).
    Terdapat beberapa pendapat mengenai perbedaan antara senyawa organic dan anorganik, diantaranya mengatakan bahwa senyawa organic memiliki karbon sedangkan anorganik tidak. Namun, hal ini tidak tepat seratus persen benar. Lalu, adapula yang menjelaskan bahwa senyawa organic memiliki ikatan karbon-hidrogen, sedangkan anorganik tidak. Penjelasan ini sebagian besar benar sehingga alas an ini tepat untuk membedakan senyawa organic dan anorganik (Irwandi: 2012).
    Contoh dari senyawa organik atau molekul: asam nukelat, lemak, gula, protein, enzim, metana, dan beberapa bahan bakar. Sedangkan contoh dari senyawa anorganik: NaCl, logam , berlian, zat yang terbuat dari elemen tunggal dan senyawa lain yang tidak mengandung ikatan karbon-hidrogen (Irwandi: 2012).




BAB III
METODOLOGI

3.1         Alat dan bahan
Alat yang digunakan:
-          Botol semprot
-          Gelas piala
-          Gelas ukur
-          Erlemeyer
-          Pipit tetes
-          Tabung reaksi + rak
-          Penjepit tabung reaksi
-          Pipet volum 5 ml
-          Batabg pengaduk
Bahan yang digunakan:
-          Sample
-          FeCL3
-          Asam kromat
-          Etanol 95%
-          NaOH 10%
-          Aseton
-          Aguadest
3.2         Cara kerja
v  Test FeCL3 ( karakteristik untuk fenol)
Siap kan tabung reaksi lalu masukan sample yang akan di uji. Tambahkan 5 tetes larutan FeCL3  dan lakukan penggojokan . jika tidak terbentuk warna menunjukan bahwa senyawa tersebut bukan senyawa fenol.
m
v  Test asam kromat (test karakteristik alkohol)
Siapkan tabung reaksi dan masukan 2 ml sample yang akan diuji kedalamnya. Tambahkan 1 ml aseton, kemudian tambahkan 1 tetes asam kromat. Warna orange dari asam kromat akan berubah menjadi biru kehijauan atau terbentuk endapan jika yang ditambahkan berupa alkohol primer atau sekunder
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan
NO
Sample
Percobaan
Hasil pengamatan
1
Putih telur
Susu
Madu


Test FeCL3
Pada putih telur  pekat mengumpal
Pada susu mengumpal
Pada madu encer
2
Putih telur
Susu
Madu


Test asam kromat
Pada putih telur : endapan pada banyak cairan
Pada susu: banyak endapan
Pada madu: tanpa endapan cairan berwarna putih

Keterangan:  pada uji asam kromat cairan berwarna orange dan endapan berwarna    putih



4.2 Pembahasan
 Pada percobaan atau tes asan kromat kita telah mencoba beberapa sampel yang akan diuji yaitu glukosadanfruktosa lalu kita teteskan  dengan 1 ml aseton lalu kita masukan tetesan selanjutnya yaitu asam kromat itu sendiri . warna orange  pada asam kromat itu perlahan akan berubah menjadi kehijauan serta diikuti dengan endapan jadi dari percobaan tersebut menujukan bahwa yang ditabahkan tersebut adalah senyawa alkohol primer atau sekunder sehingga terbentuk endapandan berubah warna ,pada sampel yaitu:5
Kemudian dilanjutkan dengan uji kromat, uji kromat juga dapat digunakan untuk membedakan antara alkohol primer, sekunder, dan tersier. Alkohol primer dan sekunder akan bereaksi dan membentuk larutan berwarna hijau, sementara alkohol tersier tidak bereaksi. Dari hasil pengamatan yang menunjukkan warna yang dapatdihasilkandenganglukosadanfruktosadengantesasamkromatadalahkuningmudadankuningpekat/tua.maka sample initidakmengandungalkohol.
Pada uji FeCl3
Pengujian berikutnya adalah dengan menggunakan FeCl3.,dari percobaan ini mmembukti atau menunjukan bahwa jika terbentuk warna yaitu menunjukan senyawa tersebut bukan senyawa fenol. Padasampelglukosadanfruktosadidapatwarnakuningdankuningmudainimenunjukanbahwasenyawainibukansennyawafenolkarenaterbentukwarnapadaglusokadanfruktosa. Untuk mentukan bahwa senyawa tersebut adalah fenol dengan terbentuk nya warna dan sampel yang akan diuji reagen ini adalah cara paling sederhana yang dapat digunakan untuk membedakan antara alcohol dan fenol. Alkohol tidak akan bereaksi dengan reagen ini, dan hasil praktikum menunjukkan bahwa methanol, etanol, dan propanol-2 tidak bereaksi dengan reagen ini, maka kemungkinan ketiga larutan ini adalah alkohol.


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Dari praktikum yang telah kita lakukan dapat di tarik kesimpulan bahwa Alkohol
dapat larut dalam air.  Kelarutan alkohol dalam air sesuai dengan ukuran gugus alkilnya, semakin besar gugus alkilnya maka akan semakin sukar larut. Sedangkan fenol tidak dapat larut baik dalam air maupun benzene. karena fenol memiliki gugus hidrofob yakni cincin aromatik yang membuatnya kurang larut dalam air.

5.2 Saran
            Dalam melakukan praktikum ini harus dilakukan dengan ketelitian dan kehatian hatian baik mengukur berapa jumlah zat yang akan di ccampurkan maupun larutan apa saja yang harus dilakukan dan semua harus sesuai prosedur yang ada, dan juga mahasiswa harus menguasai materi atau paraktikum yang akan di lakukan agar semua mudah dilakukan dan meminimkan kesalahan .


DAFTAR PUSTAKA
Team Kimia umum. 2014. Buku Penuntun Praktikum Kimia umum.bengkulu :unib
Keenan,Charles W.1984.Kimia Untuk Universitas edisi keenam Jilid.1. Jakarta : Erlangga
Sudarmo,Unggul.2004. kimia Untuk Kelas XI.Jakarta : Erlangga
DepKes RI. 1979. Farmakope Edisi  ketiga. Jakarta
http://www.scribd.com/doc/50322239/Piska-Nizaria-laporan-uji-Alkohol-Dan-Fenolhttp://www.scribd.com/doc/41628666/Laporan-Praktikum-Kimia-Organik9




No comments:

Post Top Ad

Your Ad Spot