BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Senyawa organik
yang terdiri dari atam karbon, hidrogen dan oksigen secara umum dibagi kedalam
tiga kelompok :
-
Kelompok pertama terdiri dari alkohol,
fenol dan eter
-
Kelompok kedua terdiri dari aldehid dan
keton , sedangkan
-
Kelompok ketiga merupakan senyawa asam
karboksilat dan turunannya
Kelompok
senyawa ini dapat dibedakan satu dengan yaang lainnya mengunakan test
kelarutan. Sebagian besar alkohol, fenol, eter, aldehid, daan keton larutan
dalam eter. Senyawa senyawa ini juga dapat larut dalam asam sulfat pekat dengan
membentuk garam oksonium. Alkohol, aldehid dan keton yang mempunyai atom karbon
kurang dari lima dapat larut dalam air sedangkan eter dengan atom c kurang dari
empat dapat larut dalam air. Fenol hanya sedikit larut dalam air dan dengan
adanya subsituen alkil didalamnya menjadikannya tidak larut dalam air . fenol
dapat larut dalam larutan 10% NaOH tetapi tidak dapat larut dalam larutan 5 %
Na2CO3.
Selain
dengan tes kelarutan cara lain yang dapat kita pakai adalah dengan tes
karakteristik kimia, dengan menambahkan pereaksi tertentu.
1.2
Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
Mahasiswa mampu mengindentifikasikan
senyawa organik ( alkohol, fenol, aldehid, keton, dan asam karboksilat)
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Senyawa karbon atau yang biasa
dikenal dengan senyawa organik adalah suatu senyawa yang unsure-unsur
penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hydrogen, oksigen, nitrogen,
sulfur, halogen atau fosfor. Pada awalnya karbon ini secara tidak langsung
menunjukkan hubungannya dengan system kehidupan. Namun dalam perkembangannya,
ada senyawa organic yang tidak mempunyai hubungan dengan system kehidupan. Hal
ini terbukti pada abad ke-19, senyawa organic dapat dibuat dari sumber-sumber
yang tidak ada kaitannya dengan system kehidupan. Sebagai contoh Fredric-Wohler
pada tahun 1828 telah berhasil membuat urea (urea adalah senyawa organic dari
makhluk hidup yang berasal dari urin) dengan jalan menguapkan garam ammonium
sulfat yang merupakan senyawa anorganik menjadi senyawa organic
(Riswiyanto:2009).
Istilah organik menyiratkan
bahwa cabang ilmu kimia ini berkaitan dengan organism, atau makhluk hidup.
Semula, kimia organik memang hanya berkenaan dengan zat-zat yang diperoleh dari
makhluk hidup. Bertahun-tahun yang lalu, kimiawan menghabiskan banyak waktu
untuk mengekstraksi, memurnikan, dan menganalisis zat dari hewan dan tumbuhan.
Mereka termotivasi oleh keingintahuan alami tentang materi hidup dan juga oleh
keingintahuan alami tantang materi hidup dan juga oleh keinginan untuk
memperoleh bahan-bahan untuk obat, zat pewarna, dan produk berguna lainnya dari
alam (Hart: 2003).
Terdapat beberapa pendapat
mengenai perbedaan antara senyawa organic dan anorganik, diantaranya mengatakan
bahwa senyawa organic memiliki karbon sedangkan anorganik tidak. Namun, hal ini
tidak tepat seratus persen benar. Lalu, adapula yang menjelaskan bahwa senyawa
organic memiliki ikatan karbon-hidrogen, sedangkan anorganik tidak. Penjelasan
ini sebagian besar benar sehingga alas an ini tepat untuk membedakan senyawa
organic dan anorganik (Irwandi: 2012).
Contoh dari senyawa organik
atau molekul: asam nukelat, lemak, gula, protein, enzim, metana, dan beberapa
bahan bakar. Sedangkan contoh dari senyawa anorganik: NaCl, logam , berlian,
zat yang terbuat dari elemen tunggal dan senyawa lain yang tidak mengandung
ikatan karbon-hidrogen (Irwandi: 2012).
BAB
III
METODOLOGI
3.1
Alat
dan bahan
Alat yang digunakan:
-
Botol semprot
-
Gelas piala
-
Gelas ukur
-
Erlemeyer
-
Pipit tetes
-
Tabung reaksi + rak
-
Penjepit tabung reaksi
-
Pipet volum 5 ml
-
Batabg pengaduk
Bahan
yang digunakan:
-
Sample
-
FeCL3
-
Asam kromat
-
Etanol 95%
-
NaOH 10%
-
Aseton
-
Aguadest
3.2
Cara
kerja
v Test
FeCL3 ( karakteristik untuk fenol)
Siap kan tabung reaksi lalu masukan
sample yang akan di uji. Tambahkan 5 tetes larutan FeCL3 dan lakukan penggojokan . jika tidak terbentuk
warna menunjukan bahwa senyawa tersebut bukan senyawa fenol.
m
v Test
asam kromat (test karakteristik alkohol)
Siapkan tabung reaksi dan masukan 2
ml sample yang akan diuji kedalamnya. Tambahkan 1 ml aseton, kemudian tambahkan
1 tetes asam kromat. Warna orange dari asam kromat akan berubah menjadi biru
kehijauan atau terbentuk endapan jika yang ditambahkan berupa alkohol primer
atau sekunder
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil pengamatan
NO
|
Sample
|
Percobaan
|
Hasil pengamatan
|
1
|
Putih telur
Susu
Madu
|
Test
FeCL3
|
Pada putih telur
pekat mengumpal
Pada susu mengumpal
Pada madu encer
|
2
|
Putih telur
Susu
Madu
|
Test
asam kromat
|
Pada putih telur : endapan pada banyak cairan
Pada susu: banyak endapan
Pada madu: tanpa endapan cairan berwarna putih
|
Keterangan: pada uji asam kromat
cairan berwarna orange dan endapan berwarna
putih
4.2
Pembahasan
Pada percobaan atau tes asan kromat kita telah
mencoba beberapa sampel yang akan diuji yaitu glukosadanfruktosa lalu kita teteskan dengan 1 ml aseton lalu kita masukan tetesan
selanjutnya yaitu asam kromat itu sendiri . warna orange pada asam kromat itu perlahan akan berubah
menjadi kehijauan serta diikuti dengan endapan jadi dari percobaan tersebut
menujukan bahwa yang ditabahkan tersebut adalah senyawa alkohol primer atau
sekunder sehingga terbentuk endapandan berubah warna ,pada sampel yaitu:5
Kemudian dilanjutkan dengan uji
kromat, uji kromat juga dapat digunakan untuk membedakan antara alkohol primer,
sekunder, dan tersier. Alkohol primer dan sekunder akan bereaksi dan membentuk
larutan berwarna hijau, sementara alkohol tersier tidak bereaksi. Dari hasil
pengamatan yang menunjukkan warna yang dapatdihasilkandenganglukosadanfruktosadengantesasamkromatadalahkuningmudadankuningpekat/tua.maka
sample initidakmengandungalkohol.
Pada uji FeCl3
Pengujian
berikutnya adalah dengan menggunakan FeCl3.,dari percobaan ini
mmembukti atau menunjukan bahwa jika terbentuk warna yaitu menunjukan senyawa
tersebut bukan senyawa fenol. Padasampelglukosadanfruktosadidapatwarnakuningdankuningmudainimenunjukanbahwasenyawainibukansennyawafenolkarenaterbentukwarnapadaglusokadanfruktosa.
Untuk
mentukan bahwa senyawa tersebut adalah fenol dengan terbentuk nya warna dan
sampel yang akan diuji reagen ini adalah cara paling sederhana yang dapat
digunakan untuk membedakan antara alcohol dan fenol. Alkohol tidak akan
bereaksi dengan reagen ini, dan hasil praktikum menunjukkan bahwa methanol,
etanol, dan propanol-2 tidak bereaksi dengan reagen ini, maka kemungkinan
ketiga larutan ini adalah alkohol.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kita
lakukan dapat di tarik kesimpulan bahwa Alkohol
dapat larut
dalam air. Kelarutan alkohol dalam air
sesuai dengan ukuran gugus alkilnya, semakin besar gugus alkilnya maka akan
semakin sukar larut. Sedangkan fenol tidak dapat larut baik dalam air
maupun benzene. karena fenol memiliki gugus hidrofob yakni cincin aromatik yang
membuatnya kurang larut dalam air.
5.2
Saran
Dalam melakukan
praktikum ini harus dilakukan dengan ketelitian dan kehatian hatian baik
mengukur berapa jumlah zat yang akan di ccampurkan maupun larutan apa saja yang
harus dilakukan dan semua harus sesuai prosedur yang ada, dan juga mahasiswa
harus menguasai materi atau paraktikum yang akan di lakukan agar semua mudah
dilakukan dan meminimkan kesalahan .
DAFTAR
PUSTAKA
Team Kimia umum. 2014. Buku Penuntun Praktikum Kimia umum.bengkulu
:unib
Keenan,Charles W.1984.Kimia Untuk
Universitas edisi keenam Jilid.1. Jakarta : Erlangga
Sudarmo,Unggul.2004. kimia Untuk Kelas XI.Jakarta : Erlangga
DepKes RI. 1979. Farmakope
Edisi ketiga. Jakarta
http://www.scribd.com/doc/50322239/Piska-Nizaria-laporan-uji-Alkohol-Dan-Fenolhttp://www.scribd.com/doc/41628666/Laporan-Praktikum-Kimia-Organik9
No comments:
Post a Comment