16 November 2018

Struktur Penerimaan dan Pengeluaran Rumah Tangga Petani





KATA PENGANTAR
            Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya.Sehingga,penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum Ekonomi Pertanian yang berjudul “Struktur Penerimaan dan Pengeluaran Rumah Tangga Petani yang ada di Desa Sido luhur kecamatan padang jaya kabupaten Bengkulu Utara.
            Kami penulis sangat membutuhkan masukan dan ilmu kepada kami sehingga laporan  ini dapat terselesaikan dengan baik. Terutama kepada selaku dosen pembimbing kelompok 19 kami mengucapkan banyak terima kasih karena berkat bimbingan dan ilmu yang telah di berikan kami dapat menyelesaikan laporan akhir kami ini,serta untuk teman–teman agribisnis 2016 yang telah memberi dukungan terutama menemani dalam melakukan praktikum ekonomi pertanian yang berjalan sukses.
Dalam penulisan laporan ini, tentunya masih banyak kekurangan, dan belum bisa sepenuhnya memuaskan bagi semua  yang membacanya. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran agar di waktu yang akan datang penulis dapat memperbaiki sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri, dan keinginan para pembaca.
                                                                        Bengkulu,   Desember  2017
Penyusun

Kelompok 19



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
           Pertanian merupakan sektor utama yang memegang peranan penting dalam penunjang pembangunan dalam ekonomi Indonesia yaitu yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
rakyat dan menyumbang hampir dari setengah perekonomian. Hal ini terlihat dari peranan sektor pertanian terhadap penyediaan lapangan pekerjaaan, penyediaan pangan, penyumbang devisa negara melalui ekspor, pemerataan pendapatan, pemberantasan kemiskinan dan konversi sumber daya alam dan lingkungan. Pentingnya sektor pertanian sebagai bagian dari perekonomian secara nasional mengakibatkan perlunya pelaksanaan pembangunan. Pembangunan pertanian kedepan diwujudkan untuk mendukung pembangunan nasional, menciptakan pertanian yang maju, produktif dan dapat memberi manfaat bagi seluruh pelaku usaha (Irawan dan Sadikin, 2004).
            Lahan pertanian dialokasikan para petani sebagai tempat mata pencaharian untuk meningkatkan pendapatan mereka. Pendapatan rumah tangga petani dijadikan sebagai indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan ekonomi petani. Kesejahteraan ekonomi petani dipengaruhi oleh total pengeluaran rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. Pengeluaran rumah tangga petani dengan tingkat kesejahteraan ekonomi rumah tangga memiliki hubungan negatif. Oleh karena itu, jika total pengeluaran petani semakin menurun maka semakin membaik pula kesejahteraan ekonomi rumah tangga.
            Pada kenyataannya, pola pengeluaran penduduk di perkotaan dengan dipedesaan menunjukkan pola terbalik. Dipedesaan, pengeluaran para petani cenderung digunakan untuk pangan sedangkan pengeluaran penduduk diperkotaan ke non-pangan.
            Sebagian besar penduduk di desa Sidoluhur kecamatan Padang Jaya kabupaten Bengkulu Utara bergantung pada sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan sebagian lagi mempunyai mata pencarian lain di sektor non-pertanian, seperti kuli bangunan, supir dan lain-lain. Sebagian besar penduduk memanfaatkan lahan mereka untuk ditanami tanaman perkebunan dan lahan perikanan kolam ikan  karena usaha ini dirasa cukup menjanjikan bagi para petani. Alasannya, usaha tersebut  dinilai dapat meningkatkan pendapatan mereka.

1.2  Tujuan Praktikum
1.      Untuk mengetahui karakteristik petani di desa Sido luhur
2.      Untuk mengetahui struktur penerimaan keluarga petani di desa Sido Luhur
3.      Untuk mengetahui struktur pengeluaran keluarga petani di desa Sido Luhur
4.      Untuk mengetahui kelembagaan usaha tani di desa Sido luhur

BAB II
GAMBARAN UMUM DAERAH PRAKTIKUM
A. Keadaan Penduduk
1. Berdasarkan Kelompok Umur
            Dari total jumlah penduduk sebanyak 2079 jiwa,dapat dilihat tabel distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dibawah ini:
Tabel 1. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur
Kelompok Umur
Jenis Kelamin
Persentase (%)
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
0-4
83
63
146
7,02
5-9
92
96
188
9,04
10-14
96
104
200
9,7
15-19
73
78
151
7,16
20-24
69
79
148
7,11
25-29
88
88
176
8,46
30-34
74
77
151
7,26
35-39
98
100
198
9,52
40-44
74
75
149
7,16
45-49
76
61
137
6,58
50-54
51
54
105
4,95
55-59
44
48
92
4,42
60-64
40
45
85
4,08
65-69
64
21
85
4,08
70-74
19
18
37
1,77
75-79
13
18
31
1,49
Jumlah
1.054
1.025
2.079
100
Sumber: Data profil desa Sido Luhur tahun 2017
            Dari data tersebut menunjukkan bahwa jumlah tertinggi penduduk desa sidoluhur yaitu penduduk umur 10-14 tahun dengan jumlah sebanyak 200 jiwa dari 20179 dengan persentase 9,7 %. Sedangkan untuk kelompok umur terendah yaitu usia 75+ dengan jumlah 31 jiwa.

2. Berdasarkan Pendidikan
            Distribusi penduduk desa Sido Luhur menurut pendididkan terdiri dari belum sekolah,tamat sd/sederajat,SLTP/sederajat,SLTA/sederajat, diploma (D1,D2,D3) serta S1,S2,S3 dan buta huruf. Untuk mengetahui lebih lanjut distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk
Persentase (%)
1
Belum Sekolah
126
7,77
2
Tamat SD/sederajat
922
56,84
3
Tamat SLTP/sedrajat
323
19,92
4
Tamat SLTA/sederajat
206
12,7
5
Diploma (D1,D2,D3)
 -
6
S1
33
2,03
7
S2
 -
-
8
S3
 -
9
Buta Huruf
12
0,03
Sumber: Data profil desa Sido Luhur tahun 2017
            Dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk di desa Sido Luhur  berpendidikan Tamat sd/sederajat dengan jumlah 922 jiwa.

3. Berdasarkan Mata Pencaharian
            Mata pencaharian penduduk desa Sido Luhur Bervariasi yang mana terdiri dari petani/pekebun,buruh tani,wiraswasta,PNS,pelajar,dan pensiunan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
No
Mata Pencaharian
Jumlah Penduduk
Persentase (%)
1
Petani/pekebun
892
58,61
2
Buruh tani
492
32,33
3
wiraswasta
73
4,8
4
PNS
13
0,85
5
pelajar
47
3,09
6
pensiunan
5
0,33
Sumber: Data profil desa Sido Luhur tahun 2017
            Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penduduk desa Sido Luhur mata pencahariannya yaitu sebagai petani/pekebun yaitu sebanyak 892 jiwa dengan persentase 58,61 %. Sehingga didesa ini penggunaan lahan digunakan sebagai lahan perikanan dan perkebunan.


B. Keadaaan Lahan
1. Batas Daerah Wilayah
            Desa Sido Luhur terletak di kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara,provinsi Bengkulu. Terletak kurang lebih antara “LS-0”.”LS dan “BT-0” BT. Daerah ini bertopografi dataran rendah dengan luas wilayah – ha. Secara administratif desa Sido Luhur mempunyai batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara :
Sebelah Barat :
Sebelah Timur :
Sebelah Selatan :

 
2. Tata Guna Lahan
            Desa Sido Luhur mempunyai luas wilayah sekitar 5397 ha. Penggunaan lahan menurut fungsinya terdiri atas perkarangan,perkebunan,ladang dan lain-lain. Gambaran luas wilayah desa Sido Luhur berdasarkan penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.Distribusi Penggunaan Lahan Desa Sido Luhur Tahun 2017
No
Tingkat Pendidikan
Luas (ha)
Persentase (%)
1
Pertanian tanaman pangan
117
10,46
2
perikanan
155
13,97
3
perkebunan
683
61,09
4
lahan umum
163
14,58
5
rawa
 -
 -
6
Padang ilalang
 -
 -
7
Hutan Lindung
 -
 -
8
Hutan
 -
Sumber: Data profil desa Sido Luhur tahun 2017
            Persentase penggunaan lahan di desa Sido Luhur ialah penggunaan  lahan sebagai lahan perkebunan dengan persentase 61,09 %.

3. Keadaan Topografi
            Desa Sido Luhur Kecamatan Padang Jaya kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu merupakan salah satu kawasan yang secara geografis termasuk dataran rendah,dengan suhu harian rata-rata 340C. Desa Sido Luhur memiliki jumlah bulan hujan yaitu 4 bulan dengan curah hujan 3000-4000 mm. Berdasarkan ciri topografi tersebut, desa Sido Luhur merupakan desa Perikanan dengan masyarakatnya yang mayoritas sebagai petani ikan,selain itu juga sebagai petani kebun sawit,karet dan kopi.

C. Keadaan Sarana Dan Prasarana
            Desa Sido Luhur memiliki berbagai macam sarana dan prasarana. Keadaan sarana dan prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Distribusi Keadaan Sarana Dan Prasarana Desa Sido Luhur tahun 2017
NO
Sarana / Prasarana
Jumlah
Satuan
keterangan
1
Kantor desa
1
unit
2
Masjid
4
unit
 -
3
poskamling
4
unit
 -
4
posyandu
1
unit
 -
5
polindes
1
unit
 -
6
taman kanak-kanak
2
unit
 -
7
SD Negeri
1
unit
 -
8
SMP Negeri
1
unit
 -
9
Tempat pemakaman umum
2
unit
 -
10
Kelompok tani ikan
13
unit
 -
11
perpustakaan desa
1
unit
 -
12
lapangan olahraga
1
unit
 -
13
panjang jalan tanah
2,7
Km
 -
14
panjang jlan rabat beton
2,7
Km
 -
15
jumlah jembatan beton
2
Km
 -
16
jumlah jembatan kayu
1
Km
 -
Sumber: Data profil desa Sido Luhur tahun 2017


BAB III
METODEOLOGI  PRAKTIKUM
3.1    Metode Penentuan Lokasi
Praktikum dilaksanakan di Desa Sido luhur, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu pada tanggal 9 sampai tanggal 11 November 2017. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja oleh dosen pengampu karena pada desa tersebut terdapat beberapa sektor bidang pertanian. Lokasi praktikum secara detail terletak di Dusun 3, desa Sido luhur.

3.2    Metode Penentuan Responden
Responden dipilih secara acak di Dusun 3,desa Sidoluhur . Responden yang kami wawancarai umumnya adalah petani yang melakukan usaha pertanian dibidang sektor perkebunan,perikanan dan tanaman pangan.

3.3    Metode Pengambilan Data
Data yang dikumpulkan dalam praktikum ini mencakup data primer dan data sekunder. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka antara pengumpul data (pencatat data) dengan responden, dimana alat pengumpul data yang digunakan yaitu kuesioner. Responden merupakan anggota warga desa-desa tempat praktikum dilaksanakan, dimana teknik pengambilan sampel dilakukan secara accedental  (kebetulan). Variabel-variabel yang diduga mempengaruhi responden tentang pengeluaran dan penerimaan rumah tangga petani adalah yang pertama, faktor pendorong : kebiasaan petani dalam bertani, lamanya pendidikan formal, kemampuan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dan kedua, aspek penarik : kondisi rumah, asset yang lain, pengeluaran pangan dan non-pangan, ratio tanaman perkebunan.

3.4    Metode Analisis Data
Data dan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif akan menjelaskan secara umum kondisi yang ada di lapangan dilengkapi dengan penyajian tabel-tabel statistik dan dinarasikan. Selanjutnya dikaji ulang terhadap pengelolaan lahan oleh kepala keluarga baik itu sesuai dengan peruntukkannya (tanaman perkebunan).

1.   Metode analisis deskrif kualitatif
Metode ini ditampilkan dalam bentuk data dan tabel, kemudian dilakukan analisa mengenai fenomena-fenomena yang terdapat dalam data dan tabel.
2.   Metode analisis kuantitatif 
          Untuk melihat distribusi pendapatan di Desa sido luhur digunakan koofisien gini (gini ratio) . Namun dalam penelitian kuantitatif, analisis data lebih di fokuskan kepada proses setelah di lapangan bersamaan dengan pembuatan laporan.

a)      Analisis Biaya
Analisis biaya digunakan untuk mengetahui seluruh biaya yang harus dikeluarkan dalam usahatani yang dilakukan petani. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usahatani tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Soekarwati, 2004) :

TC = TFC + TVC
Dimana :
TC yaitu biaya total
TFC yaitu biaya tetap total
TVC yaitu biaya variabel total
b)      Analisis Pendapatan
Formulasi menghitung penerimaan usahatani di Desa sido luhur adalah :
TR = Y x Py
I= TR – TC
Dimana :
TR = total revenue
Y = produksi
Py = harga komoditi
Analisis pendapatan usahatani dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Pd = TR-TC
Pd = TR – (FC+VC)
Dimana :
Pd = pendapatan usahatani
TR = total revenue
FC = biaya tetap usahatani
VC = biaya variabel usahatani
c)      Analisis efisiensi usahatani
Untuk mengetahui apakah usahatani yang efisien, tidak efisien atau belum efisien, maka dapat digunakan rumus sebagai berikut (Soekartawi, 1995) :
R/C ratio =

Dimana :
TR = total revenue/ total penerimaan usahatani
TC = total cost / biaya total usahatani
Tingkat efisiensi usahatani secara matematis digunakan R/C ratio. Untuk mengetahui apakah usahatani yang dibudayakan oleh masyarakat Desa sido luhur efisien atau tidak menggunakan kriteria sebagai berikut :
1.             Usahatani yang efisiean atau menguntungkan apabila nilai R/C ratio > 1
2.             Usahatani yang tidak efisien atau tidak menguntungkan apabila nilai R/C ratio < 1
3.             Usahatani yang impas apabila nilai R/C rationya = 1


Post Top Ad

Your Ad Spot