14 November 2018

Laporan Dasar Perlindungan Tanaman acara 6


TINJAUAN  PUSTAKA
            Namun, ternyata penggunaan pestisida mengakibatkan dampak yang sebelumnya tidak diperhitungkan. Pestisida dapat menyebabkan terjadinya resistensi pada patogen tumbuhan dan hama, populasi hama dapat meningkat setelah disemprot pestisida berkali-kali, bahkan dapat terjadi ledakan hama yang dulunya dianggap tidak penting. Dan yang lebih penting lagi adalah dampak negatif pestisida terhadap kesehatan manusia dan pelestarian lingkungan. (Agrios, G.N. 1998).
            Analisis mengenai tingkat keparahan penyakit tumbuhan serta keberadaan sangan dibutuhkan dalam mempelajari kehilangan hasil, peramalan tingkat penyakit, dan sistem pengendalian yang harus dilakukan untuk meminimalisasi kerugian yang disebabkan oleh serangan penyakit. Berat atau ringannya penyakit dapat diklasifikasikan dalam tiga kriterium utama, yaitu insidensi penyakit (diseases insident), intensitas penyakit (diseases severity), dan kehilangan hasil (crop  loss) (Sastrahidayat,2011).
            Intensitas serangan penyakit adalah tingkat serangan atau tingka
t kerusakan tanaman yang disebabkan oleh jamur, bakteri atau virus yang dinyatakan secara kuantitatif atau kualitatif. (Pracaya, 1993)
menyebabkan kerugian secara ekonomis. Kebanyakan hama yang menyebabkan kerusakan pada tanaman adalah dari kelompok serangga. Keberadaan hama tersebut sangat dirisaukan, karena kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan hama bisa menyebabkan kualitas dan kuantitas panen pada suatu pertanaman mengalami penurunan. Hal tersebut tentu juga akan mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Hama yang merugikan secara ekonomi, biasanya merupakan hama yang menyerang pada bagian tanaman yang kita konsumsi, atau biasa kita sebut dengan hama langsung (Endah, 2005).
            Serangan hama pada suatu tanaman biasanya terjadi sejak tanaman mulai tumbuh hingga menjelang panen. Besarnya kehilangan hasil tanaman karena serangan hama ditentukan oleh berbagai faktor antara lain tinggi rendahnya populasi hama, bagian tanaman yang dirusak, respon tanaman terhadapgangguan hama, fase pertumbuhan tanaman dan varietas tanaman (Matnawy, 1992).

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN
Sampling ke
Skor kerusakan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jahe ke 1
3
2
5
4
5
3
5
1
4
3
Jahe ke 2
4
5
3
3
4
3
5
5
2
1
Cabe ke 1
1
0
1
5
3
1
1
0
1
0
Cabe ke 2
1
1
1
1
3
0
1
2
2
4

4.2PEMBAHASAN
Dari hasil peraktikum yang telah didapat kesimpulan bahwa dari keseluruhan sampel data yang dijadikan percobaan tersebut mengalami kerusakan akibat patogen yang cukup parah karena pada suatu pot tanaman jahe dan cabe setiap batang, dan daunya mengalami serangan hama dan penyakit semua.
Pada jahe yang pertama, jahe tersebut mengalami tipe kerusakan injuri dan klorosis karena pada daun jahe tersebut mengalami kekuningan dan ada lobang di sekitar daun jahe tersebut atau luka pada daun jahe tersebut terlihat debgan sangat jelas serta daun jahe tersebut mengalami kekuningan atau terhambatnya pertumbuhan atau terhentinganya pertumbuhan sel. Pada jahe yang kedua juga mengalami hal yang sama namun jahe yang kedua ini mengalami kerusakan akibat patogen dengan tipe injuri saja atau daun jahe tersebut terlihat ada yang luka serta menguning.
Pada daun cabe juga terlihat beberapa tipe patogen yang menyerrang seperti tipe injuri karena terlihat pada daun cabe tersebut terlihat luka yang nampak atau daun jahe tersebut berlobang.ng terjadi di areal kebun pertanian unib dimana tempat saya dan t
Nil
  BAB V
KESIMPULAN
Prinsip tingkat kerusakan ditentukan dengan menghitung berapa besar tanaman atau bagian tanaman yang dirusak oleh suatu pengganggu dibandingkan dengan besaran seluruh tanaman atau bagian tanaman yang ada.
Secara umum, tindakan pengendalian dapat dikelompokkan menjadi enam cara, yaitu sistem perundang-undangan atau peraturan agar dapat dicegah terjadinya wabah, cara fisik dengan dibakar dan dijemur, cara mekanik, cara kultur teknis yaitu cara-cara bercocok tanam, cara biologi dengan memanfaatkan musuh alami hama dan patogen, dan cara kimia menggunakan pestisida.
Perlindungan tanaman secara preventif dilakukan untuk pencegahan sebelum tanaman terganggu, sedangkan perlindungan secara kuratif dilakukan untuk mengurangi kerugian selama tanaman terganggu. Perlindungan tanaman yang baik dilakukan secara preventif terlebih dahulu dan jika tanaman mengalami gangguan dilakukan perlindungan secara kuratif
Rumus Townsend dan Humberger yang lebih banyak dikenal yaitu:
X = ∑Nv
       zN



DAFTAR BACAAN
Agrios, G.N. 1998. Plant Pathology. Academic Press, Inc. New York. 812p.
Endah, Joisi, Nopisan. 2005. Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman
      Agromedia Pustaka. Jakarta.
Matnawy, H. 1989. Perlindungan Tanaman. Kanisius. Yogyakarta.
Pracaya. 1993.Hama dan Penyakit  Tanaman. Penebar  Swadaya. Jakarta.
Sastrahidayat, R. I. 2011. EPIDEMIOLOGI TEORITIS PENYAKIT TUMBUHAN. UB Press  Universitas Brawijaya. Malang



No comments:

Post Top Ad

Your Ad Spot