TINJAUAN PUSTAKA
Namun, ternyata penggunaan
pestisida mengakibatkan dampak yang sebelumnya tidak diperhitungkan. Pestisida
dapat menyebabkan terjadinya resistensi pada patogen tumbuhan dan hama,
populasi hama dapat meningkat setelah disemprot pestisida berkali-kali, bahkan
dapat terjadi ledakan hama yang dulunya dianggap tidak penting. Dan yang lebih
penting lagi adalah dampak negatif pestisida terhadap kesehatan manusia dan
pelestarian lingkungan. (Agrios, G.N. 1998).
Analisis mengenai tingkat keparahan
penyakit tumbuhan serta keberadaan sangan dibutuhkan dalam mempelajari
kehilangan hasil, peramalan tingkat penyakit, dan sistem pengendalian yang
harus dilakukan untuk meminimalisasi kerugian yang disebabkan oleh serangan
penyakit. Berat atau ringannya penyakit dapat diklasifikasikan dalam tiga
kriterium utama, yaitu insidensi penyakit (diseases insident),
intensitas penyakit (diseases severity), dan kehilangan hasil (crop
loss) (Sastrahidayat,2011).
Intensitas serangan penyakit adalah
tingkat serangan atau tingka
t kerusakan tanaman yang disebabkan oleh jamur, bakteri atau virus yang dinyatakan secara kuantitatif atau kualitatif. (Pracaya, 1993)menyebabkan kerugian secara ekonomis. Kebanyakan hama yang menyebabkan kerusakan pada tanaman adalah dari kelompok serangga. Keberadaan hama tersebut sangat dirisaukan, karena kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan hama bisa menyebabkan kualitas dan kuantitas panen pada suatu pertanaman mengalami penurunan. Hal tersebut tentu juga akan mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Hama yang merugikan secara ekonomi, biasanya merupakan hama yang menyerang pada bagian tanaman yang kita konsumsi, atau biasa kita sebut dengan hama langsung (Endah, 2005).
t kerusakan tanaman yang disebabkan oleh jamur, bakteri atau virus yang dinyatakan secara kuantitatif atau kualitatif. (Pracaya, 1993)menyebabkan kerugian secara ekonomis. Kebanyakan hama yang menyebabkan kerusakan pada tanaman adalah dari kelompok serangga. Keberadaan hama tersebut sangat dirisaukan, karena kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan hama bisa menyebabkan kualitas dan kuantitas panen pada suatu pertanaman mengalami penurunan. Hal tersebut tentu juga akan mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Hama yang merugikan secara ekonomi, biasanya merupakan hama yang menyerang pada bagian tanaman yang kita konsumsi, atau biasa kita sebut dengan hama langsung (Endah, 2005).
Serangan
hama pada suatu tanaman biasanya terjadi sejak tanaman mulai tumbuh hingga
menjelang panen. Besarnya kehilangan hasil tanaman karena serangan hama
ditentukan oleh berbagai faktor antara lain tinggi rendahnya populasi hama,
bagian tanaman yang dirusak, respon tanaman terhadapgangguan hama, fase
pertumbuhan tanaman dan varietas tanaman (Matnawy, 1992).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
Sampling ke
|
Skor kerusakan
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|
Jahe ke 1
|
3
|
2
|
5
|
4
|
5
|
3
|
5
|
1
|
4
|
3
|
Jahe ke 2
|
4
|
5
|
3
|
3
|
4
|
3
|
5
|
5
|
2
|
1
|
Cabe ke 1
|
1
|
0
|
1
|
5
|
3
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
Cabe ke 2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
3
|
0
|
1
|
2
|
2
|
4
|
4.2PEMBAHASAN
Dari hasil peraktikum
yang telah didapat kesimpulan bahwa dari keseluruhan sampel data yang dijadikan
percobaan tersebut mengalami kerusakan akibat patogen yang cukup parah karena
pada suatu pot tanaman jahe dan cabe setiap batang, dan daunya mengalami
serangan hama dan penyakit semua.
Pada jahe yang pertama,
jahe tersebut mengalami tipe kerusakan injuri dan klorosis karena pada daun
jahe tersebut mengalami kekuningan dan ada lobang di sekitar daun jahe tersebut
atau luka pada daun jahe tersebut terlihat debgan sangat jelas serta daun jahe
tersebut mengalami kekuningan atau terhambatnya pertumbuhan atau terhentinganya
pertumbuhan sel. Pada jahe yang kedua juga mengalami hal yang sama namun jahe
yang kedua ini mengalami kerusakan akibat patogen dengan tipe injuri saja atau
daun jahe tersebut terlihat ada yang luka serta menguning.
Pada daun cabe juga
terlihat beberapa tipe patogen yang menyerrang seperti tipe injuri karena
terlihat pada daun cabe tersebut terlihat luka yang nampak atau daun jahe
tersebut berlobang.ng terjadi di areal kebun pertanian unib dimana tempat saya dan t
Nil
KESIMPULAN
Prinsip tingkat kerusakan ditentukan dengan menghitung berapa besar tanaman
atau bagian tanaman yang dirusak oleh suatu pengganggu dibandingkan dengan
besaran seluruh tanaman atau bagian tanaman yang ada.
Secara umum, tindakan pengendalian dapat dikelompokkan menjadi enam cara,
yaitu sistem perundang-undangan atau peraturan agar dapat dicegah terjadinya
wabah, cara fisik dengan dibakar dan dijemur, cara mekanik, cara kultur teknis
yaitu cara-cara bercocok tanam, cara biologi dengan memanfaatkan musuh alami
hama dan patogen, dan cara kimia menggunakan pestisida.
Perlindungan tanaman secara preventif dilakukan untuk pencegahan sebelum
tanaman terganggu, sedangkan perlindungan secara kuratif dilakukan untuk
mengurangi kerugian selama tanaman terganggu. Perlindungan tanaman yang baik
dilakukan secara preventif terlebih dahulu dan jika tanaman mengalami gangguan
dilakukan perlindungan secara kuratif
Rumus Townsend dan Humberger yang lebih banyak dikenal yaitu:
X = ∑Nv
zN
DAFTAR
BACAAN
Agrios, G.N. 1998.
Plant Pathology. Academic Press, Inc. New York. 812p.
Endah, Joisi, Nopisan. 2005. Mengendalikan Hama dan
Penyakit Tanaman
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Matnawy, H. 1989. Perlindungan Tanaman. Kanisius.
Yogyakarta.
Pracaya. 1993.Hama
dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sastrahidayat, R.
I. 2011. EPIDEMIOLOGI TEORITIS PENYAKIT TUMBUHAN. UB Press Universitas Brawijaya. Malang
No comments:
Post a Comment