Memahami Manajemen Pemasaran
(Bisnis Dalam
Ekonomi Global dan Konsep Inti Pemasaran)
Disusun Oleh :
Efrizal E1d016045
Khoiriyah
Saadah E1d016049
Putra
Pratama Y E1d016044
Saputra
Purnama E1d016037
Dosen Pengampu : Ir. Redy Badrudin.,MM
JURUSAN
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2018
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, atas karuniaNya, kami
dapat menyusun makalah Manajemen Pemasaran untuk mahasiswa yang mengambil mata
kuliah ini. Makalah ini disusun agar mahasiswa dapat memfokuskan diri dalam
mempelajari materi yang berkaitan dengan manajeme pemasaran. Dalam penyusunan makalah
ini, penyusun berusaha agar dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan
pemasaran bagi mahasiswa bila nantinya mereka terjun ke dunia kerja baik
sebagai pengambil keputusan (top management), manajer pemasaran (middle
management) maupun pelaksana pemasaran (bottom management).
Akhir kata, saran dan kritik bagi
pengguna diktat ini sangat kami harapkan untuk perbaikan edisi selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat.
Bengkulu
September 2018
Penyusun
Daftar Isi
2.1 Definisi Manajemen Pemasaran
2.2 Bisnis Dalam Ekonomi Global
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang
memiliki luas wilayah area yang luas dengan daratan yang dikelilingi gunung
sehingga produksi komoditi pertaniannya sangat tinggi dengan didukungnya demografi yang mempuni. Dengan
produktivitas yang tinggi tersebut, produk yang dihasilkan bukan hanya dalam
bentuk produk akhir tetapi juga produk mentah serta produk setengah jadi.
Kemudian perlu diketahui bahwa produk tersebut bukan hanya dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan
regional,tetapi juga diluar daerah bahkan internasional. Sehingga diperlukan
manajemen pemasaran yang benar dan strategi yang tepat.
Menurut Philip Kotler
(2005:9), Manajemen Pemasaran adalah proses dalam merencanakan, melaksanakan,
memikirkan, menetapkan harga promosi, dan menyalurkan gagasan barang, dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dalam
organisasi. Dalam kegiatan pemasaran,
bukan hanya dilakukan pada pasar lokal tetapi juga global. Pasar global merupakan kegiatan yang yang bertujuan
untuk memajukan Negara. Adanya pasar global bertujuan untuk mensejahterakan
masyarakat luas dan lebih merata.
Sehingga agar pemasaran yang dilakukan baik oleh
individu maupun perusahaan di dalam pasar lokal dan juga global sesuai dengan
tujuan yang diinginkan maka sangat diperlukan pemahaman mengenai manajemen
pemasaran serta konsep inti dari pemasaran itu sendiri.
1.2 Tujuan
Memahami manajemen pemasaran (bisnis dalam
ekonomi global dan konsep inti pemasaran)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Manajemen Pemasaran
Pemasaran
adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau
segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari
produsen sampai konsumen. Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan
produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa
tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba.
Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai
superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah,
mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada
dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.
Manajemen
pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang
terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta
mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar
tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi manajemen
pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk
mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa
besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus
dihadapi (Kottler,2000).
2.2 Bisnis Dalam Ekonomi Global
Persaingan Global
merupakan suatu tahapan perkembangan fenomena budaya yang mau tak mau harus
dilalui oleh perjalanan peradaban maupun sendi-sendi kehidupan manusia. Yang
penting adalah, bagaimana menyikapi dan mempersiapkan diri menyongsong
datangnya fenomena tersebut. Negara-negara di Eropa dalam menyikapi pasar
global yaitu dengan menumbuhkembangkan dan meningkatkan kelompok usaha
kecil dan menengah. Kebijakan untuk lebih memusatkan arah pandangan ke usaha
kecil dan menengah (UKM) telah menjadi kecenderungan waktu itu, di mana
semakin banyaknya dan meratanya peranan UKM tersebut, maka dinamika
perekonomian akan lebih cepat meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas dengan
lebih merata.
Selanjutnya, ini bisa
menjadi pandangan bagi negara-negara lain, bahwa UKM lebih bisa diandalkan
karena merupakan simbol kemandirian suatu negara. Akan tetapi, seberapapun
besar skala usaha yang dijalankan pada saat ini, akan selalu dihadapkan pada
permasalahan yang kadang membuat usaha tumbang dan terkapar, yaitu persaingan.
Semakin maju dan berkembang perekeonomian dalam suatu negara, maka akan semakin
ketat pula persaingan.
UMKM merupakan Usaha yang
disebut dengan usaha emas. Hal ini dibuktikan pada saan krisis moneter, UMKM
mampu bertahan dan berkembang.
Perusahaan-perusahaan
Indonesia dituntut mampu bersaing secara profesional pada skala dunia (global)
supaya dapat tetap survive dan bahkan berkembang. Kotter (1992) mengingatkan
bahwa globalisasi pasar dan kompetisi menciptakan suatu perubahan yang sangat
besar. Strategi yang tepat harus diaplikasi untuk meraih keberhasilan melalui
pemanfaatkan peluang-peluang yang ada pada lingkungan bisnis yang bergerak
cepat dan semakin kompetitif.
Banyak
perusahaan-perusahaan di dunia dan di Indonesia telah menyadari hal tersebut
dan memilih strategi perusahaan yang tepat. Namun tidak sedikit pula dari
mereka yang tidak memperhitungkan implikasi langsung strategi perusahaan
tersebut terhadap sumber daya manusia. Negara yang tidak memiliki kesiapan
strategi dan mampu bersaing dalam menghadapi pasar global tersebut, akan
tergerus dan terpinggirkan.
Lalu bagaimanakah sebaiknya strategi usaha atau perusahaan di Indonesia
dalam menghadapi kompetisi pasar global tersebut.
Pasar global adalah
kebijakan dimana Pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap impor dan
mengganggu ekspor. Kebijakan pasar bebas tidak berarti pemerintah meninggalkan
semua control dan pajak impor dan ekspor, melainkan bahwa menahan diri dari
tindakan yang khusus dirancang untuk menghambat perdagangan, seperti hambatan
tarif, pembatasan mata uang, dan kuota impor.
Perubahan ekonomi global
telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun bisnis kecil.
Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya bisnis yang
terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai
akibat seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis
global yang terintegrasi atau kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu
sama lain. Dan keadaan ini belum pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis
dimana bisnis global ini membawa dampak berupa peluang dan juga ancaman baru.
Globalisasi diartikan
sebagai suatu pergeseran kegiatan ekonomi kearaha yang lebih terintegrasi dan
saling ketergantungan dalam dunia ekonomi. Dalam globalisasi terdapat dua
komponen yaitu, globalisasi pasar dan globalisasi produksi.
-Globalisasi pasar, yaitu suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional
bergabung menjadi satu dan membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia)
dengan menciptakan produk yang berstandar dunia atau internasional.
-Globalisasi produksi, yaitu
berkenaan dengan tendensi antar beberapa perusahaan yang memberikan sumber
komoditi dan jasa dari berbagai lokasi yang berbeda di seluruh dunia, dengan
mengambil manfaat dari perbedaan nasional tersebut, dalam berbagai hal seperti
biaya dan kualitas faktor produksi, agar dapat lebih kompetitif dalam bersaing.
Dua hal yang mendorong terjadinya globalisasi :
1. Terjadi hambatan dalam aliran
barang dan jasa serta modal.
2. Perubahan teknologi, terutama
masalah informasi, komunikasi dan teknologi transportasi.
Globalisasi produksi, juga menumbuhkan inovasi teknologi, yang kemudian
akan mendorong terciptanya globalisasi pasar. Contoh : jauhnya jarak antar
negara dengan teknologi transportasi baru, maka biaya transportasi menjadi
terjangkau.
Dan para pemain global
juga harus memperhatikan berbagai perbedaan antar negara, seperti budaya,
preferensi konsumen dan bagaimana menerapkan cara bisnis kita disetiap negara.
Dalam arah pergeseran
ekonomi menuju ekonomi global yang terintegrasi, banyak yang mengatakan bahwa
keadaan ini merupakan sesuatu yang bagus atau cenderung mengarah kepada
kebaikan. Karena dengan terbukanya batas antar negara yang menjadikan negara di
seluruh dunia berpartisipasi dan membantu menciptakan lapangan kerja di
negara-negara yang juga berpartisipasi dalam tatanan sistem ekonomi global ini
juga membawa kearah kemakmuran ekonomi secara global.
Globalisasi meliputi berbagai hal seperti:
• Globalisasi pendapatan dan
pekerjaan
• Globalisasi kebijakan
ketenaga kerjaan dan lingkungan
• Globalisasi dalam
kemakmuran
Strategi Menghadapi Persaingan Pasar Global :
1. Pemilihan Produk
Terdapat tiga kategori
produk dalam kontinum lokal sampai global: produk lokal, produk internasional,
dan produk global.
Produk Lokal adalah produk
yang dalam konteks perusahaan tertentu. Produk Internasional adalah produk yang
dianggap mempunyai potensial untuk diperluas kesejumlah pasar nasional. Produk
global adalah produk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar global.
Dalam memilih produk yang
akan dipasarkan ke pasar global, sebaiknya memilih produk sebagai berikut :
• Produk yang mampu bersaing dalam
segi kualitas.
• Tingkatkan diferensiasi produk dengan menambahkan keunggulan pada sebuah
produk, atau bangun awareness terhadap keunggulan yang ada dan manfaatnya.
Tekankan adanya resiko pada harga yang murah.
• Memilih produk yang The First, The Best, dan
• Penemuan Produk. Kalau pelanggan potensial tidak sanggup membeli suatu
produk, strategi yang ditunjukkan adalah penemuan. Dengan kata lain, sebuah
perusahaan mungkin perlu mengembangkan rancangan produk yang baru seluruhnya untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan dengan biaya dapat dijangkau oleh pelanggan
potensial.
2. Perang Harga
Strategi penetapan harga
yang efektif untuk pasar internasional adalah strategi yang dipengaruhi oleh
persaingan dan biaya dalam mengambil keputusan menyankut harga. Empat langkah
yang menentukan harga dasar:
1). Menetapkan elastisitas harga dari permintaan.
2). Buat perkiraan biaya tetap dan variable dari proses manufaktur dengan
volume
penjualan yang diproyeksikan.
Biaya adaptasi produk harus diperhitungkan.
3). Tetapkan semua biaya yang berhubungan dengan program pemasaran.
4). Pilih harga yang memberikan marjin kontribusi paling tinggi.
Dari empat penentuan harga
diatas, maka dapat digunakan sebagai acuan dalam penetapan harga dalam
persaingan pasar global. Selain itu, strategi lain yang dapat menyongsong
persaingan dalam bidang harga yaitu :
• Gunakan sistem Dumping, tawarkan everyday low price atau menjual produk
lebih rendah daripada yang biasanya dikenalkan pada produk yang sama di pasar
domestic atau di Negara asal. Tunjukan bahwa Indonesia memiliki keunggulan
biaya dimata pesaing (cost advantage)
• Harga Komplek. Tawarkan harga paket (bundled prices), paket harga dua
produk (two-part pricing), kuantiti diskon, harga promosi, atau program
loyalitas untuk beberapa produk, “beli dua dapat satu”.
• Sesuaikan harga produk regular dalam merespon perubahan harga pesaing
atau potensi lain untuk memasuki pasar.
3. Mengembangkan Modal Manusia
Mengacu
pada pengetahuan dan kemampuan tenaga kerja perusahaan. Dengan kata lain,
karyawan dipandang sebagai sumber modal. Salah satu sarana mengembangkan modal
manusia ialah program pelatihan dan pengembangan.
Pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) merupakan suatu hal yang urgen. Kualitas SDM berhubungan dengan
produk yang dihasilkan, jika diproduksi oleh SDM yang berkualitas, maka produk
yang dihasilkan adalah produk yang berkualitas.
4. Moving, Caring, dan Inovating.
Moving adalah kemampuan
perusahaan untuk mengadaptasikan antara harapan konsumen terhadap suatu produk
dan kemampuan untuk memenuhinya. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan
konsumen yang akan menang dalam persaingan.
Dalam
mewujudkan semua keiginan konsumen ini, agar berhasil baik, moving harus
disertai dengan caring dan inovating. Yang dimaksud dengan caring adalah
kepedulian kepada konsumen. Dalam tahap caring ini perusahaan berusaha memahami
sebaik mungkin apa yang dibutuhkan konsumen.
Untuk
mewujudkan keinginan konsumen tersebut, inovasi dalam bidang produk meliputi
kelengkapan produk dan juga teknologi terbaru. Inovasi ini tentunya hanya akan
berhasil dipasaran apabila proses caring berjalan bagus. Dengan adanya
loyalitas ini persaingan usaha menjadi tidak begitu berat, tinggal bagaimana
kita menjaga pelangan.
5. Strategi Pemasaran
Komunikasi Pemasaran (Periklanan)
Periklanan
dapat didefinisikan sebagai komunikasi yang disponsori, yang ditempatkan dalam
media massa dengan bayaran tertentu. Strategi dalam periklanan suatu produk
dapat dilakukan dengan :
• Gunakan iklan yang efektif dan kreatif.
Karena
produk sering kali berada pada tahap yang berbeda dalam daur hidupnya
diberbagai pasar nasional, dan terdapat perbedaan budaya, sosial, dan ekonomi
yang mendasar di pasar, maka daya tarik yang paling efektif untuk suatu produk
mungkin bervariasi dari pasar yang satu ke pasar yang lain.
• Pengarahan Seni.
Ini memperhatikan
presentasi visual (bahasa tubuh) periklanan cetak dan disiarkan.
• Hanya dialog atau narasi pendek yang dipergunakan dalam iklan televisi,
dengan isi penjelasan minimal. Semakin banyak seseorang berbicara, orang lain
semakin kurang memercayai.
• Humor digunakan untuk menciptakan
ikatan perasaan bersama.
6. Keunggulan Lokasi
Perusahaan mendirikan fasilitas
diberbagai Negara untuk menekan biaya dasar barang atau jasa yang dihasilkan.
Misalnya, mereka mungkin memiliki akses yang lebih mudah terhadap biaya tenaga
kerja murah, energi dan sumber daya alam lainnya.
Keunggulan lokasi lainnya
termasuk akses kepada peralatan atau sumber daya penting dan kepada pelanggan.
7. Strategi Aliansi
Strategi
Aliansi dan perjanjian kerjasama adalah kekuatan yang bermanfaat dan berarti
bagi perusahaan dalam industri yang sama untuk bersaing pada skala global
dengan tetap menjaga kebebasan mereka. Menyusun kerjasama perusahaan dalam
negeri dalam perusahaan asing dengan strategi yang matang, dengan alasan
sebagai berikut :
1). Untuk merebut persaingan dalam produksi atau pemasaran, penurunan harga
dapat menjadi perbedaan, dan itu memberikan memberikan perusahaan pada harga
yang bersaing.
2). Untuk mengisi celah dalam keahlian dan pengetahuan teknik dari pasar
lokal (kebiasaan membeli dan pemilihan produk dari konsumen, kebiasaan lokal
dan seterusnya).
Kerjasama
antara perusahaan lokal dengan perusahaan asing yang mempunyai kelebihan,
bagaimanapun kolaborasi antar perusahaan yang tidak terikat, dengan motif yang
berbeda-beda dan mungkin dengan tujuan yang bertentangan, itu tidak mudah.
Tanpa penambahan kekuatan, melakukan hubungan yang dingin dan mengharapkan
untuk mendapatkan keuntungan takkan pernah terwujud.
Manfaatkan
kemungkinan kerjasama. Bentuk strategic partnersip dengan menawarkan kerjasama
ekslusif dengan supplier, reseller, atau penyedia jasa yang berhubungan dengna
bisnis anda.
8. Strategi Pemayaran Pasar
Tujuan
strategi pemayaran pasar adalah memperoleh tingkat hasil imbalan yang tinggi
seraya mempertahankan tingkat komitmen sumber daya yang rendah. Perusahaan yang
mengikuti strategi ini memilih target pasar yang lebih mudah tersedia sambil
meminimalkan risiko dan investasinya. Metode masuk pasarnya lebih sering dengan
pengeksporan atau pemberian lisensi.
Keberhasilan
strategi ini sangatlah tergantung pada pilihan agen, distributor, atau licensees.
Tanggung jawab pemasaran dan distribusi jatuh ke tangan mitra di luar negeri.
Perusahaan akan berupaya mematok harga yang tinggi guna menangguk marjin
tinggi.
9. Memandang Kompetisi sebagai Sebuah Energi
Kata
kompetisi banyak ditafsirkan sebagai sebuah drama yang selalu melahirkan
“Pemenang” sekaligus mencetak sekumpulan “Orang Kalah”. Sebagai konsekuensinya,
“Pemenang” akan ditafsirkan sebagai sosok yang menjulang di puncak kejayaan,
yang akan dipandang dengan wajah menengadah oleh kaum “Terkalahkan”. Sungguh
menyedihkan bila alam semesta ini pada akhirnya dikotak-kotakkan sebagai
winner-looser.
Tuhan
Sang Pencipta alam semesta ini sudah menyerukan untuk “Berlomba-lomba di dalam
kebaikan”. Ini artinya, hakikat sejati dari kompetisi akan jauh lebih dalam
dari sekedar menang-kalah. Ada energi positif yang sangat besar, yang
mengandung berjuta manfaat, yang dikandung oleh drama bernama KOMPETISI ini.
Kompetisi
dapat diartika sebagai sebuah bentuk Pusaran. Dimana Sang “pemenang” adalah
pusat orbitnya, sementara “peserta lainnya” akan berputar mengelilinginya.
Tidak ada istilah “kalah-menang” di sini, karena kewajiban sang “pemenang”
adalah membagi ilmunya, membagi pengalamannya, menebar energi positifnya,
kepada siapa saja yang mengorbit di sekelilingnya. Sedangkan kewajiban “peserta
lainnya” adalah membuka diri untuk menyerap energi, menyerap ilmu, menyerap
pengalaman dari sang pusat orbit, sang “pemenang”. Inilah sebuah bentuk
SINERGI.
Dengan pandangan demikian,
maka Negara Indonesia akan lebih siap dan Optimis dalam menghadapi Pasar
Global.
2.3 Konsep Inti Pemasaran
Definisi pemasaran
menghasilkan sejumlah konsep inti pemasaran sebagaimana yang dimaksudkan oleh
Kotler dan Keller (2009) yakni : kebutuhan, keinginan, dan permintaan produk;
target pasar, positioning, dan segmentasi; penawaran dan brand; nilai dan
kepuasan; marketing channel ; supply chain ; kompetitor; lingkungan pasar.
Masing-masing konsep inti pemasaran tersebut dapat dijelaskan berikut ini.
Berkaitan
dengan definisi pemasaran yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, kiranya
perlu ditelaah beberapa konsep-konsep inti/dasar dan pemasaran. Gambar berikut
menunjukkan konsep-konsep inti pemasaran serta hubungannya satu sama lain.
1. Kebutuhan
Konsep
utama yang paling mendasari pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan
adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang. Manusia
memiliki kebutuhan yang kompleks dan bertingkat seperti yang dikemukakan oleh
Abraham Maslow yaitu; kebutuhan fisik, keamanan dan keselamatan, sosial,
penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Perilaku manusia dalam memenuhi
kebutuhan ditentukan oleh tingkat kebutuhan mana yang paling mendesak. Apabila
salah satu tingkat kebutuhan telah terpenuhi maka ia akan berhenti sebagai
faktor motivator.
2. Keinginan
Keinginan
merupakan kebutuhan manusia yang dihentuk oleh budaya dan kepribadian individu.
Akibat perbedaan corak budaya yang beraneka ragam maka keinginan seseorang akan
dipengaruhi oleh lingkungan sosial budayanya. Kebutuhan makanan pokok di
Indonesia sudah tentu akan berbeda dengan kebutuhan pokok orang Amerika.
Kebutuhan masyarakat pedesaan berbeda dengan kebutuhan masyarakat perkotaan.
Perbedaan kehutuhan tersebut menimbulkan perbedaan keinginan setiap individu
dan golongan masyarakat tersehut Keinginan dapat diterangkan dan ohjek yang
akan memenuhinya. Keinginan manusia hersifat tak terhatas, sedangkan
sumber-sumber untuk memenuhi keingian tersebut bersifat terbatas.
Permasalahannya bagaimana manusia mengatasi atau menyesuaikan keinginan yang
tak terbatas tersebut dengan sumberdaya yang tersedia.
3. Permintaan
Permintaan
adalah keinginan yang didukung oleh daya beli. Jika tidak didukung daya beli
keinginan akan tetap hanya herupa angan-angan saja. Keinginan manusia yang
sifatnya tidak terbatas tidak semuanya bisa diwujudkan menjadi permintaan, oleh
karena itu ia harus menyesuaikan din dengan daya heli dan sumberdaya yang
tersedia. Untuk produk-produk tertentu yang bersifat elastis pada akhirnya
jumlah permintaan akan mempengaruhi terhadap harga suatu produk yang
ditawarkan.
4. Produk
Pada
umumnya produk dibedakan atas produk yang berupa barang (berwujud) dan berupa
jasa (tak berwujud), dan sarana lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia. Kata produk ini juga sering juga distilahkan dengan pemuas,
sumberdaya, dan tawaran. Konsumen mempunyai kecenderungan memilih produk yang
manfaatnya sama dengan produk sejenis tetapi dengan harga yang lebih murah atau
harga yang sama tetapi kualitas yang lebih baik.
5. Nilai dan Kepuasan
Konsep
yang menuntun konsumen untuk memilih produk mana yang akan Ia pilih diantara
berbagai produk yang ditawarkan adalah nilai (pelanggan). Konsumen pada umumnya
akan memilih suatu produk yang memberikan manfaat terbesar dengan biaya yang
minimal atau terjangkau. Misalkan bila kita ingin membeli mobil tentu akan
mempertimbangkan berbagai aspek seperti kenyamanan, keamanan, konsumsi bahan
bakar, besar pajak kendaraan bermotor, dan lain-lain. Masing-masing aspek
tersebut memiliki nilai tersendiri Total atau jumlah dan nilai-nilai tersebut dikurangi
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan (seperti biaya moneter, waktu,
energi, dan psikis) merupakan nilai yang akan kita perbandingkan dengan
produk-produk lain yang sejenis. Jadi nilai pelanggan tersebut maksudnya nilai
yang diserahkan kepada pelanggan (customer deliverd value) yaitu selisih antara
nilai total pelanggan (total customer value) dengan biaya total pelanggan
(total customer cost).
Kepuasan
konsumen atas suatu produk tergantung kinerja produk dengan harapan konsumen.
Jika kinerja suatu produk yang telah dibeli di bawah harapan konsumen tentunya
merasa tidak puas, jika kinerja produk sama dengan harapan tentu konsumen
merasa puas, jika kinerja di atas harapan konsumen sangat puas. Harapan-harapan
konsumen dibentuk oleh pengalaman pembelian masa lalu, informasi dan teman,
informasi dan ikian, dan informasi dan sumber-sumber lainnya.
6. Transaksi
Transaksi
adalah perdagangan nilai antara antara dua pihak. Transaksi merupakan satuan
ukuran dan pertukaran. Salah satu bentuk satuan ukuran tersebut adalah uang,
tetapi tidak semua transaksi melibatkan uang. Kadang-kadang transaksi terjadi
antara barang dengan barang (misalnya antara pesawat terbang produk IPTN dengan
mobil sedan Proton Saga dan Malaysia), antara barang dengan jasa (misalnya jasa
seorang dokter di daerah pedesaan yang ditukar dengan seekor ayam), atau antara
jasa dengan jasa (niisalnya jasa seorang konsultan ditukar dengan jasa
pemerikasaan keseha tan seorang dokter). Transaksi yang demikian dinarnakan
Transaksi Barter.
7. Hubungan
Pemasaran
yang baik bekerja tidak saja untuk mempertukarkan produknya semata, tetapi
secara jangka panjang mampu membina hubungan dengan pelanggan, distributor,
dealer, atau pemasok. Masa sekarang pemasaran cenderung berubah dari usaha
memaksimumkan laba atas tiap transaksi individual ke memaksimumkan hubungan
yang saling menguntungkan dengan pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Salah satu
upaya kongkrit dan konsep ini misalnya dibentuknya bagian humas atau public
relation di lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta.
8. Pasar
Pasar
terdiri dan semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan
tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan
atau keinginan tersebut. Pasar adalah hasil dan serangkaian kegiatan/proses
yang dinamakan pemasaran. Berdasarkan dominasi kekuasaan yang dimiliki oleh
pihak yang terlibat, pasar dapat dikelompokan ke dalam pasar pembeli dan pasar
penjual. Berdasarkan pada tujuan penggunaan produk, pasar dapat dikelompokan ke
dalam pasar konsumen dan pasar organisasi (pasar industri, pasar pemerintah,
dan pasar reseler)
9. Pemasaran
Pemasaran
adalah proses sosial atau manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dn keinginan mereka dengan menciptakan penawaran produk yang bernilai
satu sama lain. Pemasaran tidak saja dilakukan oleh organisasi bisnis tetapi
juga organisasi non-bisnis, seperti lembaga pemerintah atau lembaga sosial
masyarakat, atau lembaga konsumen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen Pemasaran adalah proses
dalam merencanakan, melaksanakan, memikirkan, menetapkan harga promosi, dan
menyalurkan gagasan barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
sasaran-sasaran individu dalam organisasi. Strategi untuk menghadapi persaingan
dalam bisnis global ialah ; Pemilihan produk,Perang harga,pengembangan SDM,
moving, caring, inovating, keunggulan lokasi,strategi aliansi,strategi
pembayaran pasar. Kemudian konsep inti pemasaran terdiri dari ; kebutuhan
keinginan, permintaan, produk, nilai dan kepuasan, transaksi, hubungan, pasar
dan pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
David W. Cravens. 1996. Strategic
Marketing. Richard. P. Irwin Inc.
Fandy Tjiptono. 2001. Strategi
Pemasaran.Yogyakarta : Penerbit Andi
Kottler, P. 1997. Marketing Management.
New Jersey : Prentice-Hall Inc
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane.
2007. Manajemen pemasaran (Edisi 12 jilid 2). Benyamin Molan (penerjemah). Marketing Management.
Jakarta : PT. Indeks
Swastha
Basu, dan Handoko Tani. 1997. Manajemen Pemasaran (Analisis Perilaku Konsumen). Yogyakarta : BPFE
No comments:
Post a Comment