BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Magang adalah
proses sistematis yang mengubah tingkah laku dan bertujuan meningkatkan
keterampilan seseorang dalam penguasaan sebuah pekerjaan dan berkaitan dengan
keahlian untuk melaksanakan pekerjaan itu. Magang memberikan orientasi saat ini
dan membantu seseorang untuk mencapai keahlian tertentu agar berhasil dalam
melaksanakan pekerjaannya (Artaya IP, 2010). Magang bertujuan untuk melatih
mahasiswa agar terbiasa dengan lingkungan kerja, sehingga dari magang kerja
tersebut mahasiswa dilatih cara kerja yang baik dan benar. Sebelum mahasiswa
memasuki dunia kerja, mahasiswa bisa memahami betapa sulitnya bekerja dan perlu
banyak latihan sebelum memasuki dunia kerja dan disiplin merupakan salah satu
kunci keberhasilan bagi mahasiswa.
Minyak sawit
berasal dari buah pohon kelapa sawit (Elaeis
guineensis), suatu spesies tropis yang berasal dari Afrika Barat, namun
kini tumbuh sebagai hibrida di banyak belahan dunia, termasuk Asia Tenggara dan
Amerika Tengah. Minyak sawit menjadi minyak pangan yang paling banyak
diperdagangkan secara internasional pada tahun 2007 (Fricke, 2009). ). Indonesia
sendiri merupakan negara pengekspor minyak sawit crude palm oil (CPO) terbesar didunia. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik 2017 bahwa ekspor minyak sawit indonesia mencapai 29,07 juta ton
dengan nilai US$ 20,72 milyar. Dalam melakukan ekspor crude palm oil (CPO) tersebut, tentunya produsen yakni indonesia
harus memenuhi standar/baku mutu crude
palm oil (CPO) yang telah ditetapkan dan sesuai dengan permintaan konsumen.
Mengingat jarak tempuh yang sangat jauh, maka produsen harus mempersiapkan
strategi agar distribusi CPO kepada konsumen tepat waktu sehingga tidak ada
kekecewaan dari konsumen.
PT. Karya
Sawitindo Mas merupakan perusahaan pengolahan kelapa sawit menjadi minyak
kelapa sawit (Crude Palm Oil) dan
juga Palm kernel. Kapasitas produksi
dari perusahaan ini adalah 60/ton perjam.
Crude palm oil (CPO) dan palm kernel
(PK) hasil produksi disalurkan kepada konsumen melalui jalur darat dan
membutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan. Aspek jarak dan waktu merupakan aspek yang
sangat dipertimbangkan oleh konsumen dan berharap distribusi dilakukan dengan
tepat waktu. Dengan adanya hal tersebut maka perusahaan akan melakukan strategi
agar distrisbusi dapat dilakukan dengan waktu yang telah ditetapkan. Strategi
tersebut berkaitan dengan manajemen, dalam hal ini manajemen yang dilakukan
adalah manajemen distribusi .
Manajemen sendiri diartikan sebagai
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (James.A.F Stoner, 2006). Sedangkan menurut A
Webel Jhon (2000) distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,
harga, tempat dan saat yang dibutuhkan). Maka, manajemen distribusi diartikan
sebagai suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari
kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau
mengendalikan kegiatan distribusi
dalam suatu
organisasi agar tercapai
tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Dari penjelasan tersebut maka penulis menarik judul
yang akan diamati dalam kegiatan magang yaitu “Manajemen Pemasaran CPO (Crude Palm Oil) dan PK (Palm Kernel) di PT. Karya Sawitindo Mas
(KSM)”.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari praktik magang adalah :
1. Untuk mengetahui proses distribusi Crude Palm Oil
(CPO) dan Palm Kernel (PK) di
PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) Desa Tanjung Alai Kecamatan
Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.
2. Untuk mengetahui penerapan fungsi manajemen distribusi Crude Palm Oil
(CPO) dan Palm Kernel (PK)di
PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) Desa Tanjung Alai Kecamatan
Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.
BAB II
LINGKUP MAGANG
2.1 Kegiatan
Magang
Kegiatan magang dilakukan di PT. Karya
Sawitindo Mas (KSM). Kegiatan magang akan dilakukan dengan terlibat secara
langsung dengan pekerjaan dan aktivitas di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM).
Penulis akan mengikuti kegiatan yang ada di pabrik sesuai dengan topik yang
diambil yaitu Manajemen Distribusi CPO (Crude Palm Oil) dan
PK (Palm
Kernel) di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM). Hal ini dilakukan agar memperoleh
informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan magang. Selain itu juga
dilakukan observasi secara langsung untuk mendapatkan data-data yang diperlukan
serta menggunakan studi pustaka dengan mengumpulkan informasi dari buku dan
literatur lainnya yang berkaitan dengan kegiatan magang.
2.2 Landasan Teori
2.2.1
Defenisi CPO (Crude Palm Oil)
Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit adalah minyak nabati edibel yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis dan sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea maripa. (Reeves,1979 dalam wikipedia.org). Minyak sawit secara alami berwarna merah karena kandungan beta-karoten yang tinggi. Minyak sawit berbeda dengan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil) yang dihasilkan dari inti buah yang sama. Minyak kelapa sawit juga berbeda dengan minyak kelapa yang dihasilkan dari inti buah kelapa (Cocos nucifera). Perbedaan ada pada warna (minyak inti sawit tidak memiliki karotenoid sehingga tidak berwarna merah), dan kadar lemak jenuhnya. Minyak sawit mengandung 41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%, dan minyak kelapa 86% (Harold McGee, 2004).
Asam lemak
bersama-sama dengan gliserol merupakan penyusun utama minyak nabati dan hewani.
Asam lemak yang terkandung di dalam CPO sebagian besar adalah asam lemak jenuh
yaitu asam palmitat. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal diantara
atom-atom karbon penyusunnya, sedangkan asam lemak tak jenuh mempunyai paling
sedikit satu ikatan rangkap diantara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak
jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah
bereaksi) dari pada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak
jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Keberadaan ikatan
ganda pada asam lemak tak jenuh menjadikannya memiliki dua bentuk: cis yang
bersifat tidak stabil dan trans yang bersifat stabil.
2.2.2
Definisi PK ( Palm Kernel )
Palm kernel (PK) adalah inti sawit
yang merupakan hasil dari pemisahan minyak dan cangkang. Proses awalnya sama
seperti pengolahan kelapa sawit menjadi CPO. Pada pengolahan kelapa sawit
menjadi Palm Kernel (PK) yakni pada
saat Biji yang masih bercampur dengan Ampas dan serabut kemudian diangkut
menggunakan Cake breaker conveyor
yang dipanaskan dengan uap air agar sebagian kandungan air dapat diperkecil,
sehingga Press Cake terurai dan
memudahkan proses pemisahan menuju depericarper. Pada Depericaper terjadi proses pemisahan fibre dan biji. Pemisahan
terjadi akibat perbedaaan berat dan gaya isap blower.
2.2.3
Definisi
Manajemen
Pengertian
manajemen secara umum memiliki banyak sudut
pandang dan presepsi. Namun secara global kesemua pengertian manajemen akan
fokus pada hal penting ialah pembuatan keputusan. Kata manajemen bersumber dari
bahasa Inggris yaitu “manage” yang memiliki arti mengelola, mengendalikan,
mengusahakan, dan memimpin. Pengertian manajemen pada umumnya dapat
didefinisikan sebagai sekumpulan proses untuk meraih tujuan pada organisasi
melalui kerja bersama dan bekerja sama dengan sumber daya yang dipunyai
organisasi. Menurut James A.F. Stoner (1990) manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawsan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi
yang telah di tetapkan.
Sedangkan Menurut Glover (2001:130)
”Manajemen ialah sebagai suatu kepandaian manusia dalam menganalisa,
merencanakan, memotivasi, menilai dan mengawasi penggunaan secara efektif
sumber-sumber manusia dan bahan yang digunakan untuk tujuan tertentu”.
Ada empat fungsi utama manajemen menurut
George R. Terry (2010), yaitu:
1. Fungsi perencanaan
Fungsi
perencanaan yaitu pengaturan tujuan kegiatan pemasaran dan mencari cara
mencapai tujuan pemasaran tersebut. Dalam
fungsi perencanaan kita harus memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber daya yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Selain itu juga harus direncanakan cara dan
metode terbaik untuk memenuhi tujuan tersebut. Manager
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan. Setelahnya
akan dilihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk
memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan menjadi proses terpenting dari semua
fungsi manajemen. Tanpa adanya perencanaan maka fungsi-fungsi yang lainnya
tidak akan dapat berjalan.
Perencanaan dilakukan untuk menetapkan arah dan tujuan
perusahaan, menentukan sumber daya yang akan digunakan, menyusun langkah dan
metode untuk mencapai tujuan, menetapkan standar kesuksesan dalam berjalanya
perusahaan dan manfaat dari fungsi perencanaan yaitu memudahkan pelaksanaan
tugas agar tepat dan terfokus ke arah tujuan yang ditetapkan, menghindari
kesalahan yang mungkin terjadi, memudahkan proses pengawasan, dan menjadi
pedoman dasar dalam mejalankan aktivitas di masa mendatang bagi seluruh sumber
daya manusia di bidang pemasaran.
2.
Fungsi pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian yaitu
fungsi yang dilakukan untuk membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Mengelompokkan semua orang, alat, tugas
tanggung jawab dan wewenang yang dimiliki hingga muncul kesatuan yang bisa
digerakkan dalam mencapai tujuan. Pengorganisasian akan mempermudah manager
dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas yang telah dibagikan. Aspek utama dalam pengorganisasian
adalah mengelompokkan kegiatan ke beberapa subdivisi kegiatan lainnya.
Pengorganisasian dapat dilakukan
dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakan, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut dan pada tingkat mana keputusan harus
diambil. Fungsi pengorganisasian dilakukan dengan membagi dan menetapkan tugas
dan prosedur yang dibutuhkan untuk operasional perusahaan, menetapkan struktur
perusahaan berserta wewenang dan tanggung jawabnya, mengembangakan tenaga kerja
yang dibutuhkan dan menempatkan tenaga kerja pada posisi yang paling tepat
sesuai kemampuannya.
Manfaat melakukan fungsi
pengorganisasian yaitu menghasilkan pembagian tugas yang sesuai dengan kondisi
dan kebutuhan, menciptakan spesialisasi saat mejalankan tugas, memperjelas
struktur perusahaan dari atas sampai bawah, mengetahui tugas dan tanggung jawab
masing-masing yang akan dijalankan.
3.
Fungsi Pelaksanaan
Fungsi pelaksanaan meliputi
pelaksanaan kerja dan tugas yang diberikan. Perencanaan dan pengorganisasian
yang baik tidak ada artinya tampa dilaksanaan kerja dan tugas tersebut. Sumber
daya manusia menjadi penting dalam proses pelaksanaan, SDM yang unggul akan
memberikan hasil yang maksimal. Pelaksaan harus sejalan dengan rencana kerja
yang telah disusun.
Fungsi pelaksanaan dilakukan
untuk melaksanakan tugas dan kerja yang telah diberikan, memberi tugas serta
penjelasan secara rutin tentang pekerjaan, menjelaskan semua kebijakan yang
telah ditetapkan, dan memastikan tanggung jawab yang telah diberikan
dikerjakan. Manfaat fungsi pelaksanaan diantaranya setiap pekerjaan bisa
terselesaikan dengan terorganisir, setiap tugas dan pekerjaan dapat dipantau
dengan jelas fan setiap pekerjaan memiliki tugas dan arahan yang pasti.
4. Fungsi
pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan kegiatan
dalam menilai kinerja yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat.
Pengawasan dibutuhkan agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi misi dan
program kerja perusahaan. Seorang meneger berhak untuk mengawasi secara
mendalam dan menegur apabila terjadi kesalahan atau penyelewengan dari apa yang
telah ditetapkan. Dengan demikian kesalahan yang terjadi bisa diminimalisir
dengan cepat.
Fungsi pengawasan dilakukan untuk
melakukan evaluasi keberhasilan dalam proses mencapai tujuan sesuai indikator
yang ditetapkan, memastikan tiap penyimpangan yang terjadi sudah diatasi,
memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi, dan menentukan arah
selanjutnya jika tugas sudah diselesaikan. Pengawasan memberikan manfaat tugas
dapat diselesaikan dengan tepat waktu, penyimpangan yang terjadi bisa diatasi
sejak dini, dan tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai indikator yang telah
ditetapkan.
2.2.4
Definisi
Manajemen Distribusi
Manajemen
distribusi di dalam sebuah perusahaan merupakan upaya pengaturan yang
menyangkut perencanaan aspek ketersediaan dan penyaluran barang kepada
konsumen. Manajemen distribusi juga merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk membantu proses pemasaran yang djalankan oleh sebuah perusahaan. Tanpa
adanya manajemen distribusi yang baik, maka proses marketing dan penjualan akan terhambat.
Menurut
Hollensen (2010), distribusi adalah cara bahwa ia harus lebih dekat dengan
pelanggan. Biasanya pemikiran pemasaran melihat distribusi sebagai saluran yang
mengambil produk dari produsen ke konsumen. Sedangkan menurut Tjiptono dan
Chandra (2008), distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar
dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, tempat,
dan saat dibutuhkan).
Sedangkan Menurut
Solomon, dkk (2008) kegiatan-kegiatan yang digunakan untuk memindahkan barang
dari produsen ke pelanggan akhir, termasuk pemrosesan pesanan, pergudangan,
transportasi, dan persediaan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa distribusi fisik adalah menggerakkan barang yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan arus bahan dan produk akhir dari
tempat asal ke tempat pemakai atau dari produsen sampai konsumen untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dengan mendapatkan laba. Penyaluran ini dimaksudkan dalam
rangka pemasaran barang dan pemindahan sejak dari produsen hingga kepada
konsumen akhir atau pemakai industri.
Menurut
Alex S. Nitisemito (2002), di dalam menjalankan proses distribusi, manajemen
distribusi memperhatikan berbagai aspek penting diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Fasilitas
Aspek
fasilitas menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam sebuah proses distribusi.
Kelengakapan dari fasilitas yang dibutuhkan untuk sebuah proses distribusi
tentunya akan mendukung upaya distribusi secara maksimal.
2. Transportasi
Transportasi
juga tak kalah pentingnya diperhatikan dalam manajemen distribusi. Pertimbangan
ketersediaan sarana transportasi akan mempengaruhi kebijakan distribusi yang
diambil, semakin bagus ketersediaan trasportasi, maka akan semakin mempermudah
proses distribusi.
3. Ketersediaan
Ketersediaan
menyangkut barang jadi, bahan baku, bahan setengah jadidan sebagainya. Proses
distribusi juga sangat mempertimbangkan ketersediaan dari produk dan bahan
dasar produk.
4. Modal
yang ditanam pada perusahaan
Jumlah
modal yang ada pada perusahaan akan mempengaruhi luas tidaknya proses
distribusi yang dijalankan. Semakin besar modal tentunya akan memberi peluang
perluasan upaya distribusi ke area pasar yang lebih luas. Keterbatasan modal
akan menghambat proses distribusi terutama nantinya pada saat pemasaran
dilakukan.
5. Tingkat
kehilangan peluang
Di
dalam menjalankan proses distribusi untuk strategi manajemen distribusi adalah
penting untuk memperhatikan frekuensi atau tingkat kehilangan penjualan.
Semakin tinggi tingkat kehilangan penjualan, maka akan semakin mempersulit
proses distribusi, angka distribusi harus diturunkan untuk mengurangi kerugian
yang lebih besar.
6. Komunikasi
Di
dalam sebuah proses distribusi, menjalin komunikasi dengan pihak-pihak yang
bersangkutan sangat dibutuhkan karena akan memperlancar proses distribusi itu
sendiri, memperjelas dan membantu untuk mendapatkan angka yang pasti apakah
angka distribusi perlu ditambah atau tidak.
Secara
umum manajemen distribusi meliputi beberapa hal yang harus menjadi
pertimbangan, yakni :
1.
Perencanaan kebutuhan distribusi
Perencanaan kebutuhan distirbusi di
dalam sebuah manajemen distribusi meliputi segenap rangkaian kegiatan dalam
rangka memenuhi pelanggan serta kegiatan menerima dan menyimpan barang dengan
jumlah biaya diusahakan serendah mungkin. Proses pengiriman, peletakan dan
sebagainya dari barang-barang produksi merupakan hal yang menjadi pertimbangan
dalam manajemen distribusi yang baik.
2.
Perencanaan sumber daya distribusi
Perencanaan
sumber daya distribusi merupakan kelanjutan dari upaya perencanaan terhadap
kebutuhan distribusi. Di dalam manajemen distribusi penting diperhatikan sumber
daya manusia yang mengerjakannya, ruang gudang, dan jumlah biaya angkut dan
sebagainya. Perencanaan yang dilakukan harus matang agar tidak mubazir dan
berefek pada kerugian modal usaha.
3. Persediaan
distribusi
Persediaan distribusi dalam hal ini
merupakan persediaan yang menyangkut semua kebutuhan di dalam proses
distribusi. Baik dari segi barang produksi, SDM, fasilitas, transportasi, modal
dan sebagainya. Ketersediaan tersebut sangat penting untuk menjamin kelancaran
proses distribusi yang terjadi.
2.3 Manajemen
Tempat Magang
Manajemen adalah
ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu
(Malayu, 2006). Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, suatu
organisasi dituntut untuk dapat memberdayakan dan mengoptimalkan seluruh sumber
daya yang dimiliki, begitupun dengan PT. Karya Sawitindo Mas (KSM). Dengan
adanya manajemen pemasaran , maka suatu organisasi khususnya PT. Karya
Sawitindo Mas (KSM) dapat mencapai tujuannya dengan lancar.
BAB III
METODE PELAKSANAAN MAGANG
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan magang ini dilaksanakan pada
tanggal 02
Desember hingga 26 Desember 2019 di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) Desa Tanjung Alai Kecamatan
Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.
3.2 Metode Pelaksanaan
Kegiatan magang yang dilakukan
meliputi kegiatan teknis di lapangan dan kegiatan manajerial di lapangan. Kegiatan-kegiatan
tersebut disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh pihak perusahaan tempat
melaksanakan kegiatan magang. Metode pelaksanaan magang yang dilakukan di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM),
yaitu sebagai berikut :
1.
Metode Diskusi
Metode
ini dilakukan dengan cara berdiskusi atau tanya jawab secara langsung dengan
pihak terkait yang ada di lapangan, pabrik dan kantor serta orang-orang yang
terlibat langsung dalam pelaksanaan di lokasi magang dan bertanggung jawab
terhadap semua masalah teknis di lokasi magang.
2.
Metode Observasi
Metode
ini dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk melihat dan
mengamati kegiatan yang berlangsung di lapangan khususnya manajemen ditribusi CPO/PK.
3.
Studi Pustaka
Studi
pustaka ini diperoleh dari berbagai literatur yang relevan dengan kegiatan
magang yang dilaksanakan mengenai pengolahan hasil tanaman kelapa sawit
khususnya tentang manajemen disttribusi
CPO/PK. Misalnya seperti buku, jurnal, dan
internet.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1
Profil Perusahaan
PT. Karya Sawitindo
Mas (KSM) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan minyak kelapa
sawit dengan kapasitas 60 ton/jam. PT. KSM terletak di Desa Tanjung Alai Kecamatan
Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko yang didirikan sejak
tahun 2010 dengan jenis badan hukum perseroan terbatas dan
SK UKL-UPL yang disetujui Nomor 204 tahun 2010 tanggal 02 Juni 2010. Perusahaan
ini merupakan cabang dari PT. Sinar Jaya Inti Mulya yang memiliki status
permodalan swasta.
PT. Karya
Sawirindo Mas berlokasi di Desa Tanjung Alai Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten
Mukomuko dengan batasan lahan sebagai berikut:
1. Utara : Kebun kelapa sawit masyarakat
2. Selatan : Kebun kelapa sawit masyarakat
3. Timur : Kebun kelapa sawit masyarakat
4. Barat : Kebun kelapa sawit masyarakat
1.2 Visi dan Misi Perusahaan
PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) memiliki visi dan misi
perusahaan sebagai berikut:
Visi :
Menjadi perusahaan berwawasan nasional untuk membangun Indonesia Raya dan
sukses didalam pengolahan minyak kelapa sawit yang ramah lingkungan.
Misi : 1. Menyediakan produk kelapa sawit yang
berkuaitas tinggi
2. Membangun budaya
disiplin dan menciptakan Sumber Daya Manusia yang handal dan bertanggung jawab
3. Menjunjung tinggi
nilai-nilai profesionalisme dan tata kelola perusahaan yang baik
4. Meningkatkan keperdulian
dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial
5. Menciptakan manfaat
bagi masyarakat dan negara
Motto : Be Exellent by Continuous Learning, Thinking
and Action
1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi
merupakan suatu susunan dan komponen-komponen atau unit-unit dalam sebuah
organisasi yang menunjukkan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi
atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan.Selain itu, struktur
organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan
saluran perintah maupun penyampaian laporan.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Uraian
Kegiatan dan Hasil Magang
Pada
uraian kegiatan magang berisikan kegiatan selama magang yang dilakukan oleh
mahasiswa magang, dimana dalam pelaksanaan kegiatan magang minimal 21 hari
kerja. Adapun hasil magang berisikan gambaran mengenai hal-hal yang diperoleh
selama kegiatan magang berlangsung yang dimana kegiatan magang yang dilakukan
selaras dengan judul magang yang diambil oleh mahasiswa magang.
Tabel
1. Uraian Kegiatan Magang di PT. Karya
Sawitindo Mas
No |
Hari/Tanggal/ Bulan/ Tahun |
Kegiatan yang dilakukan |
1 |
Senin, 02 Desember 2019 |
Apel pagi dan perkenalan awal mahasiswa magang dan
perkenalan dengan Manager beserta pegawai PT. Karya Sawitindo Mas. |
2 |
Selasa, 03 Desember 2019 |
Melakukan kegiatan yang dilakukan atas arahan
pembimbing magang untuk mengetahui kondisi umum dan organisasi perusahaan |
3 |
Rabu, 04 Desember 2019 |
Mencari informasi dan
melakukan diskusi dengan karyawan dibidang pemasaran CPO dan PK |
4 |
Kamis, 05 Desember 2019 |
Apel pagi dan
melihat lokasi magang (pabrik) |
5 |
Jumat, 06 Desember 2019 |
Melakukan sounding
dan berpatisipasi dalam pendistribusian CPO |
6 |
Sabtu , 07 Desember 2019 |
Melakukan sounding
dan membantu administrasi kantor |
7 |
Senin, 09 Desember 2019 |
Apel pagi, Melakukan sounding dan berpatisipasi dalam penjualan Palm Kernel
(memasuki palm kernel kedalam truk) |
8 |
Selasa, 10 Desember 2019 |
Melakukan sounding dan belanja kebutuhan kantor |
9 |
Rabu, 11 Desember 2019 |
Melakukan sounding dan membantu administrasi kantor |
10 |
Kamis, 12 Desember 2019 |
Apel pagi,
melakukan sounding dan membantu administrasi kantor |
11 |
Jumat, 13 Desember 2019 |
Melakukan sounding dan berpatisipasi dalam penjualan
palm kernel serta membantu administrasi kantor |
12 |
Sabtu , 14 Desember 2019 |
Melakukan sounding dan evaluasi dari manager karena
gagal melakukan penjualan CPO |
13 |
Senin, 16 Desember 2019 |
Apel pagi dan melakukan sounding dan membantu
administrasi kantor |
14 |
Selasa, 17 Desember 2019 |
Melakukan sounding dan membantu administrasi kantor |
15 |
Rabu, 18 Desember 2019 |
Melakukan sounding
dan berpatisipasi pada pendistribusian CPO |
16 |
Kamis, 19 Desember 2019 |
Melakukan sounding dan berpatisipasi pada
pendistribusian palm kernel |
17 |
Jumat, 20 Desember 2019 |
Melakukan sounding
dan berpatisipasi pada pendistribusian CPO |
18 |
Sabtu , 21 Desember 2019 |
Melakukan sounding dan membantu administrasi kantor |
19 |
Senin, 23 Desember 2019 |
Melakukan sounding dan reparasi ruangan meeting |
20 |
Selasa, 24 Desember 2019 |
Melakukan sounding dan berpatisipasi pada
pendistribusian PK |
21 |
Kamis, 26 Desember 2019 |
Apel pagi , Melakukan sounding dan berpatisipasi pada
pendistribusian CPO |
Kegiatan magang ini dilakukan pada tanggal 02 Desember 2019 sampai
dengan 26 Desember 2019 dengan jumlah hari kerja selama 21 hari di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) Tanjung Alai, kajian
dalam magang ini bertujuan untuk mengetahui sistem manajemen distribusi CPO (Crude Palm Oil)
dan PK ( Palm Kernel) di perusahaan tersebut. Pada pelaksanaannya sistem
pekerjaaannya di tempatkan bidang operasional perusahaan agar mengetahui
seluruh gambaran kegiatan yang terjadi di perusahaan tersebut. Proses kegiatan
magang dengan keseluruhan sudah sesuai dengan jadwal perencanaan kegiatan
magang, namun proses dilapangan ada kegiatan tambahan yang tidak direncanakan
di dalam kegiatan magang.
Pada hari senin tanggal 02 Desember 2019 merupakan
hari pertama dalam pelaksanaan magang. Pada awalnya kegiatan yang dilakukan
adalah melaksanakan Apel pagi. Upacara
dilaksanakan oleh seluruh karyawan maupun manager PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) Tanjung Alai. Setelah apel pagi selesai, dilanjutkan dengan melakukan perkenalan
kepada karyawan yang ada di PT. KSM. Pada hari pertama, pengarahan diberikan langsung oleh Kepala Tata Usaha. Dalam
perkenalan tersebut membahas tentang peraturan kerja mulai dari peraturan jam
kerja karyawan yang di mulai pada pukul 07.00 wib
sampai dengan pukul 16.00 wib, dan
jam istirahat dari pukul 12.00wib – 14.00wib serta
seragam yang dipakai setiap hari kerja mulai hari senin sampai hari jumat.
Hal-hal yang disampaikan masih bersifat umum dan selanjutkan pada hari pertama
ini hanya mengikuti dan mengamati bagaimana suasana kantor dan
kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan.
Pada hari selanjutnya yaitu hari selasa tanggal 03 Desember
2019 ialah hari kedua
dalam pelaksanaan magang, kegiatan yang dilakukan ialah sesuai atas arahan
pembimbing magang yaitu mengetahui kondisi umum dan organisasi perusahaan.
Dimana pembimbing magang menjelaskan mengenai struktur organisasi perusahaan
seperti perusahaan induk, serta informasi mengenai sejarah berdirinya PT. Karya
Sawitindo Mas tersebut.
Pada hari rabu
tanggal 04 Desember 2019, kegiatan yang dilakukan ialah diskusi yang dilakukan
dengan karyawan yang bertanggung jawab pada pemasaran Crude Palm Oil (CPO) dan Palm
Kernel (PK). Karyawan penanggung jawab pada proses distribusi menjelaskan
bagaimana sistem kerja yang mereka lakukan dari pagi hingga sore. Diskusi
dilakukan pada waktu sebelum istirahat. Pada pukul 14:00, selanjutnya mengikuti
kegiatan yang diarahkan oleh pembimbing magang, yaitu melakukan pengambilan
sampel air limbah yag terdiri dari limbah kolam 13, aliran hulu, aliran hilir
dan sampel air limbah domestik. Dimana pengambilan sampel ini dilakukan rutin
setiap bulannya yaitu setiap tanggal 04.
Pada
hari kamis tanggal 05 Desember, sebelum aktivitas pabrik berjalan, seluruh
dilakukan ialah keliling melihat lokasi magang atau pabrik terutama yang
berkaitan dengan pemasaran seperti melihat Base Storage Tank yang digunakan
untuk menampung Crude Palm Oil
(CPO) sebelum dilakukan penjualan.
Selain itu juga dilakukan pengamatan tempat penyimpanan Palm Kernel (PK). Dimana karyawan yang berkaitan menjelaskan
jawaban dari pertanyaan yang telah ditanya sebelumnya.
Pada
hari jumat tanggal 06 Desember 2019, setelah mendapatkan izin dari manager
untuk mengikuti kegiatan rutinitas pagi yaitu melakukan kegiatan sounding.
Sounding merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melakukan pengecekan kadar
asam pada Crude Palm Oil (CPO),
pengukuran jumlah/volume Crude Palm Oil
yang tersedia pada BST, pengukuran volume Crude
Palm Oil hasil produksi hari sebelumnya. Selain itu, volume hasil olahan Palm Kernel pada hari sebelumnya
dilakukan juga pengecekan, serta pengecekan jumlah Palm Kernel yang siap untuk
dijual. Setelah melakukan sounding, maka Mandor Laboratorium memberikan laporan
hasil dari sounding kepada Kepala Tata Usaha dan selanjutnya dilaporkan ke
kantor pusat. Setelah melakukan sounding, kegiatan selanjutnya yaitu ialah
melakukan pengisian Crude Palm Oil pada
mobil tangki yang berkapasitas 15 ton, sebelum dilakukan pengisian tersebut
dilakukan analisis kadar asam/PH Crude
Palm Oil yang dilakukan oleh tim analis yang telah disiapkan oleh konsumen
dalam hal ini ialah PT. Wilmar , dimana kadar batas/PH yang telah disepakati ialah maksimal 5.
Pengisian setiap tangkinya membutuhkan waktu 10 menit hingga tangki penuh dan
pada hari tersebut terdapat 32 tangki yang harus dilakukan pengisian.
Pada
hari sabtu tanggal 07 Desember 2019, kegiatan yang dilakukan ialah rutinitas
pagi yakni melakukan sounding hingga memberikan laporan kepada Kepala Tata
Usaha. Kemudian kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan sounding ialah
membantu staf administrasi kantor dan juga membantu mengambil sampel kolam
limbah no 13.
Pada
hari senin 09 Desember, rutinitas pagi yang dilaksanakan ialah melakukan
sounding namun sebelumnya dilakukan apel pagi seperti biasanya. Setelah
melakukan apel dan sounding, hal yang dilakukan selanjutnya ialah membantu
karyawan untuk mengisi truk lohan dengan palm
kernel. Pada hari tersebut jumlah penjualan palm kernel ialah sebanyak 6
unit dengan kapasitas masing-masing truk 22 ton.
Pada
hari selasa tanggal 10 Desember 2019, kegiatan pagi yang dilakukan ialah
pengecekan/sounding CPO dan PK dan memberikan laporan kepada kepala Tata Usaha.
Setelah itu, kegiatan yang dilakukan ialah belanja kebutuhan kantor serta
makanan untuk meeting manager beserta staff.
Pada
hari rabu 11 Desember 2019, kegiatan pagi yang sama tetap dilakukan pada pagi
hari, yakni kegiatan sounding untuk memastikan kadar asam CPO dan sebagainya.
Setelah jam istirahat siang hanya melakukan aktivitas yang ada pada kantor
yaitu membantu staff administrasi.
Pada
hari kamis 12 Desember 2019, sebelum melakukan aktivitas pabrik, seperti
biasanya melakuka apel pagi terlebih dahulu untuk mendengarkan pemaparan dan
arahan yang disampaikan oleh para staff. Setelah melakukan apel pagi maka
aktivitas rutin yang dilakukan ialah melakukan sounding kemudian membantu staff
administrasi di kantor.
Pada
hari jumat 13 Desember 2019, kegiatan yang dilakukan ialah melakukan kegiatan
sounding dan pelaporan hasil sounding. Kemudian, kegiatan selanjutnya ialah
membantu proses distribusi Palm kernel yaitu memasukkan kedalam truk olahan
kepada pembeli. Setelah waktu istirahat kegiatan yang dilakukan hanya membantu
administrasi kantor.
Pada
hari berikutnya yaitu hari sabtu tanggal 14 Desember 2019, sounding merupakan
kegiatan awal yang dilakukan. Pada hari tersebut akan dilakukan penjualan CPO
kepada PT.Wilmar, seperti biasa dilakukan pengecekan kadar asam oleh analis
yang disiapkan pembeli, namun terdapat perbedaan hasil yang diperoleh pada saat
sounding dengan hasil analisis pembeli, dimana kadar asam yang diperoleh ialah
melebihi 5 %, sehingga distribusi tidak dapat dilakukan. Dengan adanya hal ini,
maka dilakukan evaluasi oleh manager terkait gagal proses penjualan/distribusi.
Pada minggu berikutnya, yaitu hari senin tanggal 16
Desember, seperti minggu sebelumnya dilakukan apel pagi. Kemudian, setelah
melakukan apel pagi, maka kegiatan selanjutnya ialah melakukan kegiatan
sounding dan memberikan laporan kepada Kepala Tata Usaha. Seperti biasanya,
dikarenakan aktivitas yang berkaitan distribusi tidak ada lagi, maka hal yang
harus dilakukan ialah membantu administrasi kantor.
Pada
hari selasa tanggal 17 Desember 2019, seperti biasanya kegiatan yang harus
dilakukan ialah kegiatan sounding dan memberikan laporan sounding kepada kepala
tata usaha. Kegiatan lain yang dilakukan selanjutnya ialah membantu
administrasi kantor.
Pada
hari rabu tanggal 18 Desember 2019, kegiatan awal yang dilakukan ialah
melakukan sounding serta memberika laporan hasil sounding kepada kepala tata
usaha. Setelah itu melakukan pengecekan kadar asam CPO bersama tim analisis PT.
Wilmar sebelum melakukan penjualan. Terdapat sebanyak 23 unit tangki yang telah
disiapkan oleh PT. Wilmar untuk melakukan pendistribusian.
Pada
hari kamis tanggal 19 Desember 2019, sebelum aktivitas kerja dilakukan seperti
biasanya dilakukan apel pagi yang dipimpin oleh kepala staf. Kegiatan yang sama
masih tetap dilakukan ialah melakukan sounding dan memberikan laporan kepada
Kepala Tata Usaha. Kemudian melakukan pengisian Palm Kernel kedalam truk lohan.
Sebelum melakukan pengisian dilakukan pengecekean Kadar air dan kadar kotoran
oleh pembeli dimana pembeli telah menyiapkan seorang analis.
Pada
hari jumat tanggal 20 Desember 2019, sounding dilakukan seperti biasanya,
pengecekan jumlah volume dan hasil produksi hari sebelumnya dilakukan untuk
diberikan laporan kepada Kepala Tata Usaha. Kemudian pada tanggal 20 Desember
2019 ini merupakan pembelian CPO kedua yang dilakukan oleh PT. Wilmar pada
minggu ini. Terdapat 36 unit mobil tangki yang telah disiapkan oleh PT. Wilmar.
Pada
hari Sabtu tanggal 21 Desember, kegiatan sounding dilakukan pada pukul 07:00 serta selesai pada pukul 08:00 dan
dilanjutkan pelaporan hasil sounding kepada Kepala Tata Usaha. Kemudian
selanjutnya membantu karyawan kantor menyiapkan persiapan meeting karena hari
sabtu merupakan hari yang biasanya dilakukan meeting manager bersama para staff
.
Pada
hari senin tanggal 23 Desember 2019, apel pagi merupakan suatu hal rutin yang
tetap dilakukan sebelum aktivitas pabrik dimulai. Kemudian seperti biasanya
sounding dilaksanakan dan laporan diberikan kepada Kepala Tata Usaha. kegiatan
selanjutnya yang dilakukan ialah membantu karyawab kantor melakukan reparasi
ruangan meeting.
Pada
hari selasa tanggal 24 Desember 2019, sounding merupakan kegaiatan awal pagi
yang dilakukan dan pelaporan hasil sounding diberikan kepada Kepala Tata Usaha.
Setelah itu melakukan pengisian Palm Kernel kedalam truk lohan, terdapat 4 unit
truk lohan dengan kapasitas 22 ton yang telah disiapkan oleh PT. Wilmar.
Pada
hari terakhir, yakni pada hari kamis tanggal 26 Desember 2019, kegiatan rutin
yang dilakukan ialah melakuka sounding serta pelaporan kepada Kepala Tata Usaha
mengenai hasil sounding. Pada hari yang sama PT. Wilmar akan melakukan
pembelian CPO sebanyak 32 unit mobil tangki dengan kapasitas 15 ton.
5.2
Manajemen Distribusi Crude Palm Oil
dan Palm Kernel di PT. Karya
Sawitindo Mas
Pengertian
manajemen secara
umum memiliki banyak sudut pandang dan presepsi. Namun secara global kesemua
pengertian manajemen akan fokus pada hal penting ialah pembuatan keputusan.
Kata manajemen bersumber dari bahasa Inggris yaitu “manage” yang memiliki arti
mengelola, mengendalikan, mengusahakan, dan memimpin. Pengertian manajemen pada
umumnya dapat didefinisikan sebagai sekumpulan proses untuk meraih tujuan pada
organisasi melalui kerja bersama dan bekerja sama dengan sumber daya yang
dipunyai organisasi. Menurut
Griffin (2004)
manajemen merupakan suatu rangkaian aktivitas yang diarahkan pada sumber daya
organisasi (manusia, finansial, fisik dan informasi) untuk mencapai tujuan
organisasi dengan cara yang efektif dan efisien. Empat fungsi atau aktivitas
manajerial dasar adalah perencanaan dan pengambilan keputusan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Untuk mencapai tujuan
organisasi, keempat aktivitas tersebut harus dilakukan dengan baik.
Distribusi merupakan
suatu aspek yang sangat penting pada sebuah perusahaan. Sebuah
perusahaan yang baik pastilah sudah melakukan pertimbangan - pertimbangan
sebelum memutuskan untuk memasarkan
produknya secara tepat. Maka dari itu, agar kegiatan distribusi berjalan dengan lancar
haruslah memperhatikan dan menerapkan fungsi-fungsi dari manajemen itu sendiri
yang terdiri dari : Planning
(perencanaan), Organizing
(pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan)
dan Controlling (pengawasan). Dalam
hal ini, diperlukan adanya manajemen distribusi yang dimana berfungsi untuk mencapai
tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien baik itu dalam pemasaran Crude Palm Oil maupun Palm Kernel.
5.3 Fungsi-Fungsi
Manajemen Distribusi
5.3.1 Planning
(Perencanaan) dalam Manajemen Pemasaran Crude
Palm Oil dan Palm Kernel
Perencanaan
distribusi diartikan sebagai pembuatan atau gambaran
rencana distribusi
yang akan dilakukan pada masa mendatang. Hal ini dilakukan untuk menentukan
tujuan perusahaan secara keseluruhan dan merupakan cara terbaik untuk memenuhi
tujuan itu. Maka dari itu, perencanaan pemasaran ini berfungsi mengetahui banyaknya kuota yang
dibutuhkan dan tujuan atau sasaran perusahaan kepada konsumen.
5.3.1.1 Perencanaan Distribusi Crude Palm Oil
Salah
satu kunci keberhasilan dalam menjalankan sebuah perusahaan yaitu penerapan
manajemen perencanaan yang baik dimana dalam hal ini PT. KSM yang merupakan salah satu
cabang pabrik sawit PT. Sinar Jaya Inti Mulya menilai bahwa manajemen perencanaan
menjadi hal yang dinilai penting untuk meningkatkan kualitas suatu perusahaan. Pemasaran CPO PT. KSM dilakukan pada wilayah Sumatra Barat yakni PT. Wilmar selain itu
juga melakukan pemasaran kepada wilayah Sumatra Utara yaitu PT. Multimas Nabati Asahan.
Perencanaan
pemasaran yang dilakukan oleh PT. KSM ialah pemasaran sistem kontrak dengan
konsumen. PT. Wilmar dan PT. Multimas Nabati Asahan merupakan konsumen dari
perusahaan kelapa sawit ini. Pada sistem kontrak, terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan oleh PT. KSM sebelum melakukan distribusi. Hal yang diperhatikan
tersebut meliputi jumlah/kuantitas serta yang paling penting ialah kadar asam
dari CPO. Pada perjanjian kontrak yang telah disepakati bahwa kadar asam
maksimal saat pendistribusian ialah 5.
5.3.1.1 Perencanaan Distribusi Palm Kernel
Perencanaan distribusi yang
dilakukan pada Palm Kernel ialah
pemasaran sistem kontrak dengan PT. Wilmar yang terletak di Sumatra Barat.
Sebelum melakukan distribusi, sama seperti halnya dengan CPO, terdapat baku
mutu yang harus dipenuhi oleh PT. KSM yaitu seperti kadar air serta kadar
kotoran yang tidak boleh lebih dari 8%, hal tersebut telah disepakati pada
kerja kontrak.
5.3.2
Organizing
(Pengorganisasian)
Distribusi
Organisasi pemasaran adalah pola hubungan kerja antar dua orang atau lebih
dalam susunan hierarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan dibidang
pemasaran (Sofjan,2014). Pengorganisasian (organizing) dalam manajemen ditribusi yang dimaksudkan adalah aturan
penentuan atau penempatan wewenang yang dilimpahkan dalam pelaksanaan pemasaran pada setiap kegiatan.
5.3.2.1 Organizing
(Pengorganisasian) Distribusi Crude Palm
Oil
Pengorganisasian Distribusi yang ada di PT. KSM terdiri dari manager, kepala tata usaha,dan
divisi labor. Berikut ini tugas
dari masing-masing bagian yang terlibat tersebut
:
Ø Manager merupakan orang yang paling memiliki wewenang
tinggi pada PT. Karya Sawitindo Mas, sehingga manager bertanggung jawab atas
pengawasan distribusi tersebut dan juga bertanggung jawab untuk melakukan
evaluasi ketika distribusi/penjualan CPO gagal dilaksanakan.
Ø Kepala Tata Usaha adalah orang yang memiliki tanggung
jawab atas pelaporan hasil dari Sounding, dimana hasil sounding itu terdiri
dari kuantiti CPO yang tersedia dan
kadar asam. Hasil sounding tersebut wajib dilaporkan kepada konsumen dan
pada kantor pusat perusahaan.
Ø Divisi labor adalah bagian yang memiliki tanggung jawab
pada saat melakukan sounding, yaitu terdiri dari pengecekan kuantitas CPO yang
didistribusikan dan kadar asam CPO itu sendiri. Setiap harinya divisi labor
yang terdiri dari 2 orang karyawan tersebut (mandor dan helper) melakukan pengecekan (sounding) untuk memastikan kuantitas
dan menjaga kadar asam CPO.
5.3.2.2 Organizing (Pengorganisasian) Distribusi Palm Kernel
Pengorganisasian pemasaran palm kernel sama seperti halnya dengan pemasaran CPO.
Pengorganisasian tersebut terdiri dari manager, kepala tata usaha,dan
divisi labor. Berikut ini tugas
dari masing-masing bagian yang terlibat tersebut
:
Ø Manager merupakan orang yang paling memiliki wewenang
tinggi pada PT. Karya Sawitindo Mas, sehingga manager bertanggung jawab atas
pengawasan distribusi tersebut dan juga bertanggung jawab untuk melakukan
evaluasi ketika distribusi/penjualan palm
Kernel gagal dilaksanakan.
Ø Kepala Tata Usaha adalah orang yang memiliki tanggung
jawab atas pelaporan hasil dari Sounding, dimana hasil sounding itu terdiri
dari kuantiti palm kernel yang
tersedia dan kadar asam. Hasil sounding
tersebut wajib dilaporkan kepada konsumen dan pada kantor pusat perusahaan.
Ø Divisi labor adalah bagian yang memiliki tanggung jawab
pada saat melakukan sounding, yaitu terdiri dari pengecekan kuantitas palm kernel yang akan didistribusikan
dan kadar kotoran serta kadar air palm kernel itu sendiri. Setiap harinya
divisi labor yang terdiri dari 2 orang karyawan tersebut (mandor dan helper) melakukan pengecekan (sounding)
untuk memastikan kuantitas dan menjaga kadar air dan kadar kotoran palm
kernel.
Gambar 2. Organisasi Pendistribusian CPO dan Palm Kernel
5.3.3 Actuating
(Pelaksanaan) dalam Manajemen Distribusi
5.3.3.1 Actuating
(Pelaksanaan) dalam Manajemen Distribusi CPO
Pelaksanaan Distribusi crude palm oil dilakukan pada beberapa
perusahaan yang telah melakukan perjanjian kontrak. Perusahaan tersebut ialah
PT. Wilmar yang berada pada Sumtra Barat dan PT. Multimas Nabati Asahan yang
terletak di Sumatra Utara. Dalam proses pendistribusian, sesuai dengan kontrak
yang dilakukan bahwa pada proses pendistribusian pihak konsumen adalah pihak
yang menyediakan sarana transportasi. Ketika CPO telah dimasukkan kedalam
tangki dan disaksikan oleh analis pembeli, maka tanggung jawab selanjutnya,
baik perubahan kadar asam, keamanan dan lain-lainnya merupakan tanggung jawab
pembeli.
Setiap akan melakukan pembelian,
maka pihak konsumen akan memberitahukan PT. KSM terlebih dahulu. Pembelian
dilakukan rata-rata 1 kali dalam seminggu, dengan jumlah 30 unit mobil tangki
berkapasitas 15 Ton. Pada saat pengisian CPO kedalam tangki dilakukan oleh 2
orang karyawan PT. KSM yang terdiri dari seorang mandor dan seorang helper. Pengisian setiap tangki
membutuhkan waktu 10-15 menit hingga satu mobil tangki penuh.
5.3.3.2 Actuating (Pelaksanaan) dalam Manajemen Distribusi Palm
Kernel
Pelaksanaan distribusi palm kernel berbeda seperti halnya
pemasaran CPO, distribusi palm kernel
dilakukan pada satu perusahaan saja yang telah melakukan perjanjian kontrak.
Perusahaan tersebut ialah PT. Wilmar yang berada pada Sumatra Barat. Dalam
proses distribusi, sesuai dengan kontrak yang dilakukan bahwa pada proses
pendistribusian pihak konsumen adalah pihak yang menyediakan sarana
transportasi, yaitu mobil truk lohan. Ketika palm kernel telah dimasukkan kedalam mobil dan disaksikan oleh
analis pembeli, maka tanggung jawab selanjutnya, baik perubahan kadar kotoran
dan kadar air, keamanan dan lain-lainnya diluar tanggung jawab PT. KSM.
Setiap akan melakukan pembelian,
maka pihak konsumen akan memberitahukan PT. KSM terlebih dahulu dan juga
dilakukan pengecekan kadar kotoran dan kadar air. Kadar kotoran dan kadar air
maksimal ialah 8 %. Analisa kadar kotoran dan kadar air dilakukan oleh seorang
analis yang telah disiapkan oleh PT. Wilmar. Pembelian dilakukan rata-rata 1
kali dalam seminggu, dengan jumlah 5 hingga 7 unit mobil truk lohan yang
berkapasitas 20-22 Ton. Pada saat pengisian palm kernel kedalam truk dilakukan oleh 1 orang karyawan
PT. KSM yaitu seorang helper. Pengisian
setiap truk membutuhkan waktu 8-10 menit hingga penuh.
5.4.1 Controlling (Pengendalian) Dalam Manajemen Distribusi
Pengendalian dalam pelaksanaan distribusi
perlu dilakukan dimana bertujuan untuk kelancaran kegiatan distribusi dan biasanya ditunjukkan dengan beberapa bukti yang
menunjukkan distribusi telah berjalan dengan baik. Pengendalian yang dimaksud adalah
menilai, mengecek, dan memonitor kegiatan pelaksanaan usaha khususnya
distribusi agar sesuai dengan apa yang direncanakan, dan apabila terjadi
penyimpangan dapat segera mungkin dilakukan perbaikan atau penyesuaian yang
diperlukan. Setiap manajer pemasaran
selalu dihadapkan kepada masalah pengambilan keputusan.
Pada PT. KSM
pengambilan keputusan dilakukan oleh manager yang memiliki wewenang
tertinggi pada perusahaan. Keputusan yang diambil dapat berupa penentuan apa
yang harus dilakukan dalam bentuk kebijakan dan strategi distribusi, dan
bagaimana melakukannya, dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang
dihadapi. Sesuai dengan fungsinya dalam melakukan pengendalian, manager PT. KSM
telah melakukan fungsinya dengan baik. Manajer melakukan melakukan evaluasi keberhasilan dalam
proses mencapai tujuan sesuai indikator yang ditetapkan, memastikan tiap
penyimpangan yang terjadi sudah diatasi, memberi alternatif solusi atas masalah
yang terjadi, dan menentukan arah selanjutnya jika tugas sudah diselesaikan.
Pengawasan memberikan manfaat tugas dapat diselesaikan dengan tepat waktu,
penyimpangan yang terjadi bisa diatasi sejak dini, dan tujuan perusahaan dapat
tercapai sesuai indikator yang telah ditetapkan.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Proses Distribusi baik itu crude palm oil (CPO) dan palm
kernel (PK), dilakukan sounding ataupun pengecekan standar kelayakan yang telah disepakati sebelumnya. Pengecekan
dilakukan oleh analis yang telah disiapkan oelh konsumen. Pada crude palm oil (CPO) dilakukan
pengecekan/analisa kadar asam atau Free
Faty Acid (FFA) yaitu maksimal 5%. Sedangkan Palm kernel (PK) meliputi analisa kadar kotoran dan kadar air
maksimal 8%. Setelah memenuhi standar maka CPO dan PK siap untuk
didistribusikan.
2. Penerapan
manajemen distribusi baik itu crude palm
oil (CPO) maupun palm kernel (PK)
pada PT. KSM telah diterapkan dengan baik. Fungsi-fungsi dari manajemen dimulai
dari Planning, Organizing, Actuating dan Controlling telah diterapkan dengan
baik.
6.2 Saran
Pengawasan perlu dilakukan terhadap pengecekan/analisa
kadar asam (FFA) crud palm oil serta kadar kotoran dan kadar air palm kernel
agar distribusi dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan.
DAFTAR PUSTAKA
Alex
S. Nitisemito. 2002. Aspek-Aspek
Manajemen dalam Pemasaran Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE
Artaya,I Putu. 2010. Kuliah Magang Kerja. http://putuartayasa.blogspot.co.id/
2010/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_26.html. (Diakses tanggal 06 Oktober 2019).
Fricke, Thomas B. 2009. Buku Panduan Pabrik Kelapa Sawit Skala Kecil untuk Produksi Bahan Baku
Bahan Bakar Nabati (BBN). USAID. Indonesia.
G.R.Terry & L.W.Rue. 2012. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara
GAPKI, 2010. Buku
Mengenal Kelapa Sawit dan Beberapa Keunggulannya. http://archive.mpoc.org.my/References_of_Palm_Oil_Studies_on_Cholestrol.aspx. (Diakses tanggal 06 Oktober 2019).
Hasibuan,
Malayu S. P. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Revisi .Jakarta
: Bumi Aksara
Herjanto,
Eddy. 2008. Manajemen Operasi Edisi Ketiga.
Jakarta :
Grasindo
Hollensen,
Svend. 2010. Marketing Management, Second
edition. Harlow, Pearson Edication Limited.
Kotler,
Philip dan Keller.
2007. Manajemen Pemasaran,
Jilid I, Edisi Kedua belas. Jakarta : PT. Indeks,
McGee,
Harold. 2004.
On Food and Cooking : The Science and
Lore of The Kitchen. Scribner. United States of America
R.Terry,
George dan Leslie W.Rue. 2010. Dasar-Dasar Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta
Stoner,
James A.F. 2006. Manajemen. Jilid I.
Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat
Tjiptono dan Gregorius Chandra. 2008.
Pemasaran Strategik. Yogyakarta:
Penerbit Andi
No comments:
Post a Comment