23 October 2020

Sistem Distribusi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) pada PT. Karya Sawitindo Mas (KSM)

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Magang adalah proses sistematis yang mengubah tingkah laku dan bertujuan meningkatkan keterampilan seseorang dalam penguasaan sebuah pekerjaan dan berkaitan dengan keahlian untuk melaksanakan pekerjaan itu. Magang memberikan orientasi saat ini dan membantu seseorang untuk mencapai keahlian tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya (Artaya IP, 2010). Magang bertujuan untuk melatih mahasiswa agar terbiasa dengan lingkungan kerja, sehingga dari magang kerja tersebut mahasiswa dilatih cara kerja yang baik dan benar. Sebelum mahasiswa memasuki dunia kerja, mahasiswa bisa memahami betapa sulitnya bekerja dan perlu banyak latihan sebelum memasuki dunia kerja dan disiplin merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi mahasiswa.

Minyak sawit berasal dari buah pohon kelapa sawit (Elaeis guineensis), suatu spesies tropis yang berasal dari Afrika Barat, namun kini tumbuh sebagai hibrida di banyak belahan dunia, termasuk Asia Tenggara dan Amerika Tengah. Minyak sawit menjadi minyak pangan yang paling banyak diperdagangkan secara internasional pada tahun 2007 (Fricke, 2009). ). Indonesia sendiri merupakan negara pengekspor minyak sawit crude palm oil (CPO) terbesar didunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2017 bahwa ekspor minyak sawit indonesia mencapai 29,07 juta ton dengan nilai US$ 20,72 milyar. Dalam melakukan ekspor crude palm oil (CPO) tersebut, tentunya produsen yakni indonesia harus memenuhi standar/baku mutu crude palm oil (CPO) yang telah ditetapkan dan sesuai dengan permintaan konsumen. Mengingat jarak tempuh yang sangat jauh, maka produsen harus mempersiapkan strategi agar distribusi CPO kepada konsumen tepat waktu sehingga tidak ada kekecewaan dari konsumen.

PT. Karya Sawitindo Mas merupakan perusahaan pengolahan kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dan juga Palm kernel. Kapasitas produksi dari perusahaan ini adalah 60/ton perjam. Crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK) hasil produksi disalurkan kepada konsumen melalui jalur darat dan membutuhkan waktu 6-7 jam perjalanan. Aspek jarak dan waktu merupakan aspek yang sangat dipertimbangkan oleh konsumen dan berharap distribusi dilakukan dengan tepat waktu. Dengan adanya hal tersebut maka perusahaan akan melakukan strategi agar distrisbusi dapat dilakukan dengan waktu yang telah ditetapkan. Strategi tersebut berkaitan dengan manajemen, dalam hal ini manajemen yang dilakukan adalah manajemen distribusi .

Manajemen sendiri diartikan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (James.A.F Stoner, 2006). Sedangkan menurut A Webel Jhon (2000) distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, harga, tempat dan saat yang dibutuhkan). Maka, manajemen distribusi diartikan sebagai suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan distribusi  dalam  suatu  organisasi  agar  tercapai  tujuan  organisasi  secara efesien dan efektif. Dari penjelasan tersebut maka penulis menarik judul yang akan diamati dalam kegiatan magang yaitu “Manajemen Pemasaran CPO (Crude Palm Oil) dan PK (Palm Kernel) di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM)”.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktik magang adalah :

1.    Untuk mengetahui proses distribusi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) Desa Tanjung Alai Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

2.    Untuk mengetahui penerapan fungsi manajemen distribusi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK)di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) Desa Tanjung Alai Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

 

 

 

BAB II

LINGKUP MAGANG

2.1 Kegiatan Magang

Kegiatan magang dilakukan di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM). Kegiatan magang akan dilakukan dengan terlibat secara langsung dengan pekerjaan dan aktivitas di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM). Penulis akan mengikuti kegiatan yang ada di pabrik sesuai dengan topik yang diambil yaitu Manajemen Distribusi CPO (Crude Palm Oil) dan PK  (Palm Kernel) di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM). Hal ini dilakukan agar memperoleh informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan magang. Selain itu juga dilakukan observasi secara langsung untuk mendapatkan data-data yang diperlukan serta menggunakan studi pustaka dengan mengumpulkan informasi dari buku dan literatur lainnya yang berkaitan dengan kegiatan magang.

2.2  Landasan Teori

2.2.1        Defenisi CPO (Crude Palm Oil)

Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit adalah minyak nabati edibel yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis dan sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea maripa. (Reeves,1979 dalam wikipedia.org). Minyak sawit secara alami berwarna merah karena kandungan beta-karoten yang tinggi. Minyak sawit berbeda dengan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil) yang dihasilkan dari inti buah yang sama. Minyak kelapa sawit juga berbeda dengan minyak kelapa yang dihasilkan dari inti buah kelapa (Cocos nucifera). Perbedaan ada pada warna (minyak inti sawit tidak memiliki karotenoid sehingga tidak berwarna merah), dan kadar lemak jenuhnya. Minyak sawit mengandung 41% lemak jenuh, minyak inti sawit 81%, dan minyak kelapa 86% (Harold McGee, 2004).

Asam lemak bersama-sama dengan gliserol merupakan penyusun utama minyak nabati dan hewani. Asam lemak yang terkandung di dalam CPO sebagian besar adalah asam lemak jenuh yaitu asam palmitat. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal diantara atom-atom karbon penyusunnya, sedangkan asam lemak tak jenuh mempunyai paling sedikit satu ikatan rangkap diantara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) dari pada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Keberadaan ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh menjadikannya memiliki dua bentuk: cis yang bersifat tidak stabil dan trans yang bersifat stabil.

2.2.2        Definisi PK ( Palm Kernel )

Palm kernel  (PK) adalah inti sawit yang merupakan hasil dari pemisahan minyak dan cangkang. Proses awalnya sama seperti pengolahan kelapa sawit menjadi CPO. Pada pengolahan kelapa sawit menjadi Palm Kernel (PK) yakni pada saat Biji yang masih bercampur dengan Ampas dan serabut kemudian diangkut menggunakan Cake breaker conveyor yang dipanaskan dengan uap air agar sebagian kandungan air dapat diperkecil, sehingga Press Cake terurai dan memudahkan proses pemisahan menuju depericarper. Pada Depericaper terjadi proses pemisahan fibre dan biji. Pemisahan terjadi akibat perbedaaan berat dan gaya isap blower.

2.2.3        Definisi Manajemen

        Pengertian manajemen secara umum memiliki banyak sudut pandang dan presepsi. Namun secara global kesemua pengertian manajemen akan fokus pada hal penting ialah pembuatan keputusan. Kata manajemen bersumber dari bahasa Inggris yaitu “manage” yang memiliki arti mengelola, mengendalikan, mengusahakan, dan memimpin. Pengertian manajemen pada umumnya dapat didefinisikan sebagai sekumpulan proses untuk meraih tujuan pada organisasi melalui kerja bersama dan bekerja sama dengan sumber daya yang dipunyai organisasi. Menurut James A.F. Stoner (1990) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawsan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan.

Sedangkan Menurut Glover (2001:130) ”Manajemen ialah sebagai suatu kepandaian manusia dalam menganalisa, merencanakan, memotivasi, menilai dan mengawasi penggunaan secara efektif sumber-sumber manusia dan bahan yang digunakan untuk tujuan tertentu”.

Ada empat fungsi utama manajemen menurut George R. Terry (2010), yaitu:

1. Fungsi perencanaan

Fungsi perencanaan yaitu pengaturan tujuan kegiatan pemasaran dan mencari cara mencapai tujuan pemasaran tersebut. Dalam fungsi perencanaan kita harus memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber daya yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Selain itu juga harus direncanakan cara dan metode terbaik untuk memenuhi tujuan tersebut. Manager mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan. Setelahnya akan dilihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan menjadi proses terpenting dari semua fungsi manajemen. Tanpa adanya perencanaan maka fungsi-fungsi yang lainnya tidak akan dapat berjalan.

Perencanaan dilakukan untuk menetapkan arah dan tujuan perusahaan, menentukan sumber daya yang akan digunakan, menyusun langkah dan metode untuk mencapai tujuan, menetapkan standar kesuksesan dalam berjalanya perusahaan dan manfaat dari fungsi perencanaan yaitu memudahkan pelaksanaan tugas agar tepat dan terfokus ke arah tujuan yang ditetapkan, menghindari kesalahan yang mungkin terjadi, memudahkan proses pengawasan, dan menjadi pedoman dasar dalam mejalankan aktivitas di masa mendatang bagi seluruh sumber daya manusia di bidang pemasaran.

2. Fungsi pengorganisasian

Fungsi pengorganisasian yaitu fungsi yang dilakukan untuk membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung jawab dan wewenang yang dimiliki hingga muncul kesatuan yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan. Pengorganisasian akan mempermudah manager dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagikan. Aspek utama dalam pengorganisasian adalah mengelompokkan kegiatan ke beberapa subdivisi kegiatan lainnya.

Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut dan pada tingkat mana keputusan harus diambil. Fungsi pengorganisasian dilakukan dengan membagi dan menetapkan tugas dan prosedur yang dibutuhkan untuk operasional perusahaan, menetapkan struktur perusahaan berserta wewenang dan tanggung jawabnya, mengembangakan tenaga kerja yang dibutuhkan dan menempatkan tenaga kerja pada posisi yang paling tepat sesuai kemampuannya.

Manfaat melakukan fungsi pengorganisasian yaitu menghasilkan pembagian tugas yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan, menciptakan spesialisasi saat mejalankan tugas, memperjelas struktur perusahaan dari atas sampai bawah, mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing yang akan dijalankan.

3. Fungsi Pelaksanaan

Fungsi pelaksanaan meliputi pelaksanaan kerja dan tugas yang diberikan. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik tidak ada artinya tampa dilaksanaan kerja dan tugas tersebut. Sumber daya manusia menjadi penting dalam proses pelaksanaan, SDM yang unggul akan memberikan hasil yang maksimal. Pelaksaan harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun.

Fungsi pelaksanaan dilakukan untuk melaksanakan tugas dan kerja yang telah diberikan, memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan, menjelaskan semua kebijakan yang telah ditetapkan, dan memastikan tanggung jawab yang telah diberikan dikerjakan. Manfaat fungsi pelaksanaan diantaranya setiap pekerjaan bisa terselesaikan dengan terorganisir, setiap tugas dan pekerjaan dapat dipantau dengan jelas fan setiap pekerjaan memiliki tugas dan arahan yang pasti.

4. Fungsi pengawasan

Fungsi pengawasan merupakan kegiatan dalam menilai kinerja yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat. Pengawasan dibutuhkan agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi misi dan program kerja perusahaan. Seorang meneger berhak untuk mengawasi secara mendalam dan menegur apabila terjadi kesalahan atau penyelewengan dari apa yang telah ditetapkan. Dengan demikian kesalahan yang terjadi bisa diminimalisir dengan cepat.

Fungsi pengawasan dilakukan untuk melakukan evaluasi keberhasilan dalam proses mencapai tujuan sesuai indikator yang ditetapkan, memastikan tiap penyimpangan yang terjadi sudah diatasi, memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi, dan menentukan arah selanjutnya jika tugas sudah diselesaikan. Pengawasan memberikan manfaat tugas dapat diselesaikan dengan tepat waktu, penyimpangan yang terjadi bisa diatasi sejak dini, dan tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai indikator yang telah ditetapkan.

2.2.4        Definisi Manajemen Distribusi

          Manajemen distribusi di dalam sebuah perusahaan merupakan upaya pengaturan yang menyangkut perencanaan aspek ketersediaan dan penyaluran barang kepada konsumen. Manajemen distribusi juga merupakan kegiatan yang sangat penting untuk membantu proses pemasaran yang djalankan oleh sebuah perusahaan. Tanpa adanya manajemen distribusi yang baik, maka proses marketing dan penjualan akan terhambat.

          Menurut Hollensen (2010), distribusi adalah cara bahwa ia harus lebih dekat dengan pelanggan. Biasanya pemikiran pemasaran melihat distribusi sebagai saluran yang mengambil produk dari produsen ke konsumen. Sedangkan menurut Tjiptono dan Chandra (2008), distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, tempat, dan saat dibutuhkan).

          Sedangkan Menurut Solomon, dkk (2008) kegiatan-kegiatan yang digunakan untuk memindahkan barang dari produsen ke pelanggan akhir, termasuk pemrosesan pesanan, pergudangan, transportasi, dan persediaan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa distribusi fisik adalah menggerakkan barang yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan arus bahan dan produk akhir dari tempat asal ke tempat pemakai atau dari produsen sampai konsumen untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mendapatkan laba. Penyaluran ini dimaksudkan dalam rangka pemasaran barang dan pemindahan sejak dari produsen hingga kepada konsumen akhir atau pemakai industri.     

            Menurut Alex S. Nitisemito (2002), di dalam menjalankan proses distribusi, manajemen distribusi memperhatikan berbagai aspek penting diantaranya adalah sebagai berikut :

 

1.    Fasilitas

          Aspek fasilitas menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam sebuah proses distribusi. Kelengakapan dari fasilitas yang dibutuhkan untuk sebuah proses distribusi tentunya akan mendukung upaya distribusi secara maksimal.

2.    Transportasi

          Transportasi juga tak kalah pentingnya diperhatikan dalam manajemen distribusi. Pertimbangan ketersediaan sarana transportasi akan mempengaruhi kebijakan distribusi yang diambil, semakin bagus ketersediaan trasportasi, maka akan semakin mempermudah proses distribusi.

3.    Ketersediaan

          Ketersediaan menyangkut barang jadi, bahan baku, bahan setengah jadidan sebagainya. Proses distribusi juga sangat mempertimbangkan ketersediaan dari produk dan bahan dasar produk.

4.    Modal yang ditanam pada perusahaan

            Jumlah modal yang ada pada perusahaan akan mempengaruhi luas tidaknya proses distribusi yang dijalankan. Semakin besar modal tentunya akan memberi peluang perluasan upaya distribusi ke area pasar yang lebih luas. Keterbatasan modal akan menghambat proses distribusi terutama nantinya pada saat pemasaran dilakukan.

5.    Tingkat kehilangan peluang

          Di dalam menjalankan proses distribusi untuk strategi manajemen distribusi adalah penting untuk memperhatikan frekuensi atau tingkat kehilangan penjualan. Semakin tinggi tingkat kehilangan penjualan, maka akan semakin mempersulit proses distribusi, angka distribusi harus diturunkan untuk mengurangi kerugian yang lebih besar.

6.    Komunikasi

          Di dalam sebuah proses distribusi, menjalin komunikasi dengan pihak-pihak yang bersangkutan sangat dibutuhkan karena akan memperlancar proses distribusi itu sendiri, memperjelas dan membantu untuk mendapatkan angka yang pasti apakah angka distribusi perlu ditambah atau tidak.

          Secara umum manajemen distribusi meliputi beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan, yakni :

1.      Perencanaan kebutuhan distribusi

Perencanaan kebutuhan distirbusi di dalam sebuah manajemen distribusi meliputi segenap rangkaian kegiatan dalam rangka memenuhi pelanggan serta kegiatan menerima dan menyimpan barang dengan jumlah biaya diusahakan serendah mungkin. Proses pengiriman, peletakan dan sebagainya dari barang-barang produksi merupakan hal yang menjadi pertimbangan dalam manajemen distribusi yang baik.

2.      Perencanaan sumber daya distribusi

Perencanaan sumber daya distribusi merupakan kelanjutan dari upaya perencanaan terhadap kebutuhan distribusi. Di dalam manajemen distribusi penting diperhatikan sumber daya manusia yang mengerjakannya, ruang gudang, dan jumlah biaya angkut dan sebagainya. Perencanaan yang dilakukan harus matang agar tidak mubazir dan berefek pada kerugian modal usaha.

3.      Persediaan distribusi

Persediaan distribusi dalam hal ini merupakan persediaan yang menyangkut semua kebutuhan di dalam proses distribusi. Baik dari segi barang produksi, SDM, fasilitas, transportasi, modal dan sebagainya. Ketersediaan tersebut sangat penting untuk menjamin kelancaran proses distribusi yang terjadi.

2.3 Manajemen Tempat Magang

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Malayu, 2006). Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk dapat memberdayakan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki, begitupun dengan PT. Karya Sawitindo Mas (KSM). Dengan adanya manajemen pemasaran , maka suatu organisasi khususnya PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) dapat mencapai tujuannya dengan lancar.

 

 

 

BAB III

METODE PELAKSANAAN MAGANG

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan magang ini dilaksanakan pada tanggal 02 Desember hingga 26 Desember 2019 di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) Desa Tanjung Alai Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

3.2  Metode Pelaksanaan

Kegiatan magang yang dilakukan meliputi kegiatan teknis di lapangan dan kegiatan manajerial di lapangan. Kegiatan-kegiatan tersebut disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh pihak perusahaan tempat melaksanakan kegiatan magang. Metode pelaksanaan magang yang dilakukan di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM), yaitu sebagai berikut :

1.        Metode Diskusi

Metode ini dilakukan dengan cara berdiskusi atau tanya jawab secara langsung dengan pihak terkait yang ada di lapangan, pabrik dan kantor serta orang-orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan di lokasi magang dan bertanggung jawab terhadap semua masalah teknis di lokasi magang.

2.        Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk melihat dan mengamati kegiatan yang berlangsung di lapangan khususnya manajemen ditribusi CPO/PK.

3.        Studi Pustaka

Studi pustaka ini diperoleh dari berbagai literatur yang relevan dengan kegiatan magang yang dilaksanakan mengenai pengolahan hasil tanaman kelapa sawit khususnya tentang manajemen disttribusi CPO/PK. Misalnya seperti buku, jurnal, dan internet.

 

 

 

 

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Profil Perusahaan

PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan minyak kelapa sawit dengan kapasitas 60 ton/jam. PT. KSM terletak di Desa Tanjung Alai Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko yang didirikan sejak tahun 2010 dengan jenis badan hukum perseroan terbatas dan SK UKL-UPL yang disetujui Nomor 204 tahun 2010 tanggal 02 Juni 2010. Perusahaan ini merupakan cabang dari PT. Sinar Jaya Inti Mulya yang memiliki status permodalan swasta.

PT. Karya Sawirindo Mas berlokasi di Desa Tanjung Alai Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko dengan batasan lahan sebagai berikut:

1.    Utara             : Kebun kelapa sawit masyarakat

2.    Selatan          : Kebun kelapa sawit masyarakat

3.    Timur            : Kebun kelapa sawit masyarakat

4.    Barat             : Kebun kelapa sawit masyarakat

1.2  Visi dan Misi Perusahaan

PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) memiliki visi dan misi perusahaan sebagai berikut:

Visi     : Menjadi perusahaan berwawasan nasional untuk membangun Indonesia Raya dan sukses didalam pengolahan minyak kelapa sawit yang ramah lingkungan.

Misi     : 1. Menyediakan produk kelapa sawit yang berkuaitas tinggi

2. Membangun budaya disiplin dan menciptakan Sumber Daya Manusia yang handal dan bertanggung jawab

3. Menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan tata kelola perusahaan yang baik

4. Meningkatkan keperdulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial

5. Menciptakan manfaat bagi masyarakat dan negara

Motto  : Be Exellent by Continuous Learning, Thinking and Action

 

1.3  Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan komponen-komponen atau unit-unit dalam sebuah organisasi yang menunjukkan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan.Selain itu, struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan saluran perintah maupun penyampaian laporan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Uraian Kegiatan dan Hasil Magang

       Pada uraian kegiatan magang berisikan kegiatan selama magang yang dilakukan oleh mahasiswa magang, dimana dalam pelaksanaan kegiatan magang minimal 21 hari kerja. Adapun hasil magang berisikan gambaran mengenai hal-hal yang diperoleh selama kegiatan magang berlangsung yang dimana kegiatan magang yang dilakukan selaras dengan judul magang yang diambil oleh mahasiswa magang.

Tabel 1. Uraian Kegiatan Magang di PT. Karya Sawitindo Mas

No

Hari/Tanggal/

Bulan/

Tahun

Kegiatan yang dilakukan

1

Senin, 02 Desember 2019

Apel pagi dan perkenalan awal mahasiswa magang dan perkenalan dengan Manager beserta pegawai PT. Karya Sawitindo Mas.

2

Selasa, 03 Desember 2019

Melakukan kegiatan yang dilakukan atas arahan pembimbing magang untuk mengetahui kondisi umum dan organisasi perusahaan

3

Rabu, 04

Desember 2019

Mencari informasi dan melakukan diskusi dengan karyawan dibidang pemasaran  CPO dan PK

4

Kamis, 05 Desember 2019

Apel pagi dan melihat lokasi magang (pabrik)

5

Jumat, 06 Desember 2019

Melakukan sounding dan berpatisipasi dalam pendistribusian CPO

6

 

Sabtu , 07 Desember 2019

Melakukan sounding dan membantu administrasi kantor

7

Senin, 09 Desember 2019

Apel pagi, Melakukan sounding dan berpatisipasi dalam penjualan Palm Kernel (memasuki palm kernel kedalam truk)

8

Selasa, 10 Desember 2019

Melakukan sounding dan belanja kebutuhan kantor

9

Rabu, 11

Desember 2019

Melakukan sounding dan membantu administrasi kantor

10

Kamis, 12 Desember 2019

Apel pagi, melakukan sounding dan membantu administrasi kantor

11

Jumat, 13 Desember 2019

Melakukan sounding dan berpatisipasi dalam penjualan palm kernel serta membantu administrasi kantor

12

Sabtu , 14 Desember 2019

Melakukan sounding dan evaluasi dari manager karena gagal melakukan penjualan CPO

13

Senin, 16 Desember 2019

Apel pagi dan melakukan sounding dan membantu administrasi kantor

14

Selasa, 17 Desember 2019

Melakukan sounding dan membantu administrasi kantor

15

Rabu, 18

Desember 2019

Melakukan sounding dan berpatisipasi pada pendistribusian CPO

16

 

Kamis, 19 Desember 2019

Melakukan sounding dan berpatisipasi pada pendistribusian palm kernel

17

Jumat, 20 Desember 2019

Melakukan sounding dan berpatisipasi pada pendistribusian CPO

18

Sabtu , 21 Desember 2019

Melakukan sounding dan membantu administrasi kantor

19

Senin, 23 Desember 2019

Melakukan sounding dan reparasi ruangan meeting

20

Selasa, 24 Desember 2019

Melakukan sounding dan berpatisipasi pada pendistribusian PK

21

Kamis, 26 Desember 2019

Apel pagi , Melakukan sounding dan berpatisipasi pada pendistribusian CPO

Kegiatan magang ini dilakukan pada tanggal 02 Desember 2019 sampai dengan 26 Desember 2019 dengan jumlah hari kerja selama 21 hari di PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) Tanjung Alai, kajian dalam magang ini bertujuan untuk mengetahui sistem manajemen distribusi CPO (Crude Palm Oil) dan PK ( Palm Kernel) di perusahaan tersebut. Pada pelaksanaannya sistem pekerjaaannya di tempatkan bidang operasional perusahaan agar mengetahui seluruh gambaran kegiatan yang terjadi di perusahaan tersebut. Proses kegiatan magang dengan keseluruhan sudah sesuai dengan jadwal perencanaan kegiatan magang, namun proses dilapangan ada kegiatan tambahan yang tidak direncanakan di dalam kegiatan magang.

Pada hari senin tanggal 02 Desember 2019 merupakan hari pertama dalam pelaksanaan magang. Pada awalnya kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan Apel pagi. Upacara dilaksanakan oleh seluruh karyawan maupun manager PT. Karya Sawitindo Mas (KSM) Tanjung Alai. Setelah apel pagi selesai, dilanjutkan dengan melakukan perkenalan kepada karyawan yang ada di PT. KSM. Pada hari pertama, pengarahan diberikan langsung oleh Kepala Tata Usaha. Dalam perkenalan tersebut membahas tentang peraturan kerja mulai dari peraturan jam kerja karyawan yang di mulai pada pukul 07.00 wib sampai dengan pukul 16.00 wib, dan jam istirahat dari pukul 12.00wib – 14.00wib serta seragam yang dipakai setiap hari kerja mulai hari senin sampai hari jumat. Hal-hal yang disampaikan masih bersifat umum dan selanjutkan pada hari pertama ini hanya mengikuti dan mengamati bagaimana suasana kantor dan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan.

Pada hari selanjutnya yaitu hari selasa tanggal 03 Desember 2019 ialah hari kedua dalam pelaksanaan magang, kegiatan yang dilakukan ialah sesuai atas arahan pembimbing magang yaitu mengetahui kondisi umum dan organisasi perusahaan. Dimana pembimbing magang menjelaskan mengenai struktur organisasi perusahaan seperti perusahaan induk, serta informasi mengenai sejarah berdirinya PT. Karya Sawitindo Mas tersebut.

             Pada hari rabu tanggal 04 Desember 2019, kegiatan yang dilakukan ialah diskusi yang dilakukan dengan karyawan yang bertanggung jawab pada pemasaran Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). Karyawan penanggung jawab pada proses distribusi menjelaskan bagaimana sistem kerja yang mereka lakukan dari pagi hingga sore. Diskusi dilakukan pada waktu sebelum istirahat. Pada pukul 14:00, selanjutnya mengikuti kegiatan yang diarahkan oleh pembimbing magang, yaitu melakukan pengambilan sampel air limbah yag terdiri dari limbah kolam 13, aliran hulu, aliran hilir dan sampel air limbah domestik. Dimana pengambilan sampel ini dilakukan rutin setiap bulannya yaitu setiap tanggal 04.

            Pada hari kamis tanggal 05 Desember, sebelum aktivitas pabrik berjalan, seluruh dilakukan ialah keliling melihat lokasi magang atau pabrik terutama yang berkaitan dengan pemasaran seperti melihat Base Storage Tank yang digunakan untuk menampung Crude Palm Oil (CPO)  sebelum dilakukan penjualan. Selain itu juga dilakukan pengamatan tempat penyimpanan Palm Kernel (PK). Dimana karyawan yang berkaitan menjelaskan jawaban dari pertanyaan yang telah ditanya sebelumnya.

            Pada hari jumat tanggal 06 Desember 2019, setelah mendapatkan izin dari manager untuk mengikuti kegiatan rutinitas pagi yaitu melakukan kegiatan sounding. Sounding merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melakukan pengecekan kadar asam pada Crude Palm Oil (CPO), pengukuran jumlah/volume Crude Palm Oil yang tersedia pada BST, pengukuran volume Crude Palm Oil hasil produksi hari sebelumnya. Selain itu, volume hasil olahan Palm Kernel pada hari sebelumnya dilakukan juga pengecekan, serta pengecekan jumlah Palm Kernel  yang siap untuk dijual. Setelah melakukan sounding, maka Mandor Laboratorium memberikan laporan hasil dari sounding kepada Kepala Tata Usaha dan selanjutnya dilaporkan ke kantor pusat. Setelah melakukan sounding, kegiatan selanjutnya yaitu ialah melakukan pengisian Crude Palm Oil pada mobil tangki yang berkapasitas 15 ton, sebelum dilakukan pengisian tersebut dilakukan analisis kadar asam/PH Crude Palm Oil yang dilakukan oleh tim analis yang telah disiapkan oleh konsumen dalam hal ini ialah PT. Wilmar , dimana kadar batas/PH  yang telah disepakati ialah maksimal 5. Pengisian setiap tangkinya membutuhkan waktu 10 menit hingga tangki penuh dan pada hari tersebut terdapat 32 tangki yang harus dilakukan pengisian.

            Pada hari sabtu tanggal 07 Desember 2019, kegiatan yang dilakukan ialah rutinitas pagi yakni melakukan sounding hingga memberikan laporan kepada Kepala Tata Usaha. Kemudian kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan sounding ialah membantu staf administrasi kantor dan juga membantu mengambil sampel kolam limbah no 13.

            Pada hari senin 09 Desember, rutinitas pagi yang dilaksanakan ialah melakukan sounding namun sebelumnya dilakukan apel pagi seperti biasanya. Setelah melakukan apel dan sounding, hal yang dilakukan selanjutnya ialah membantu karyawan untuk mengisi truk lohan dengan palm kernel. Pada hari tersebut jumlah penjualan palm kernel ialah sebanyak 6 unit dengan kapasitas masing-masing truk 22 ton.

            Pada hari selasa tanggal 10 Desember 2019, kegiatan pagi yang dilakukan ialah pengecekan/sounding CPO dan PK dan memberikan laporan kepada kepala Tata Usaha. Setelah itu, kegiatan yang dilakukan ialah belanja kebutuhan kantor serta makanan untuk meeting manager beserta staff.

            Pada hari rabu 11 Desember 2019, kegiatan pagi yang sama tetap dilakukan pada pagi hari, yakni kegiatan sounding untuk memastikan kadar asam CPO dan sebagainya. Setelah jam istirahat siang hanya melakukan aktivitas yang ada pada kantor yaitu membantu staff administrasi.

            Pada hari kamis 12 Desember 2019, sebelum melakukan aktivitas pabrik, seperti biasanya melakuka apel pagi terlebih dahulu untuk mendengarkan pemaparan dan arahan yang disampaikan oleh para staff. Setelah melakukan apel pagi maka aktivitas rutin yang dilakukan ialah melakukan sounding kemudian membantu staff administrasi di kantor.

            Pada hari jumat 13 Desember 2019, kegiatan yang dilakukan ialah melakukan kegiatan sounding dan pelaporan hasil sounding. Kemudian, kegiatan selanjutnya ialah membantu proses distribusi Palm kernel yaitu memasukkan kedalam truk olahan kepada pembeli. Setelah waktu istirahat kegiatan yang dilakukan hanya membantu administrasi kantor.

            Pada hari berikutnya yaitu hari sabtu tanggal 14 Desember 2019, sounding merupakan kegiatan awal yang dilakukan. Pada hari tersebut akan dilakukan penjualan CPO kepada PT.Wilmar, seperti biasa dilakukan pengecekan kadar asam oleh analis yang disiapkan pembeli, namun terdapat perbedaan hasil yang diperoleh pada saat sounding dengan hasil analisis pembeli, dimana kadar asam yang diperoleh ialah melebihi 5 %, sehingga distribusi tidak dapat dilakukan. Dengan adanya hal ini, maka dilakukan evaluasi oleh manager terkait gagal proses penjualan/distribusi.

            Pada minggu berikutnya, yaitu hari senin tanggal 16 Desember, seperti minggu sebelumnya dilakukan apel pagi. Kemudian, setelah melakukan apel pagi, maka kegiatan selanjutnya ialah melakukan kegiatan sounding dan memberikan laporan kepada Kepala Tata Usaha. Seperti biasanya, dikarenakan aktivitas yang berkaitan distribusi tidak ada lagi, maka hal yang harus dilakukan ialah membantu administrasi kantor.

            Pada hari selasa tanggal 17 Desember 2019, seperti biasanya kegiatan yang harus dilakukan ialah kegiatan sounding dan memberikan laporan sounding kepada kepala tata usaha. Kegiatan lain yang dilakukan selanjutnya ialah membantu administrasi kantor.

            Pada hari rabu tanggal 18 Desember 2019, kegiatan awal yang dilakukan ialah melakukan sounding serta memberika laporan hasil sounding kepada kepala tata usaha. Setelah itu melakukan pengecekan kadar asam CPO bersama tim analisis PT. Wilmar sebelum melakukan penjualan. Terdapat sebanyak 23 unit tangki yang telah disiapkan oleh PT. Wilmar untuk melakukan pendistribusian.

            Pada hari kamis tanggal 19 Desember 2019, sebelum aktivitas kerja dilakukan seperti biasanya dilakukan apel pagi yang dipimpin oleh kepala staf. Kegiatan yang sama masih tetap dilakukan ialah melakukan sounding dan memberikan laporan kepada Kepala Tata Usaha. Kemudian melakukan pengisian Palm Kernel kedalam truk lohan. Sebelum melakukan pengisian dilakukan pengecekean Kadar air dan kadar kotoran oleh pembeli dimana pembeli telah menyiapkan seorang analis.

            Pada hari jumat tanggal 20 Desember 2019, sounding dilakukan seperti biasanya, pengecekan jumlah volume dan hasil produksi hari sebelumnya dilakukan untuk diberikan laporan kepada Kepala Tata Usaha. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2019 ini merupakan pembelian CPO kedua yang dilakukan oleh PT. Wilmar pada minggu ini. Terdapat 36 unit mobil tangki yang telah disiapkan oleh PT. Wilmar.

            Pada hari Sabtu tanggal 21 Desember, kegiatan sounding dilakukan pada pukul  07:00 serta selesai pada pukul 08:00 dan dilanjutkan pelaporan hasil sounding kepada Kepala Tata Usaha. Kemudian selanjutnya membantu karyawan kantor menyiapkan persiapan meeting karena hari sabtu merupakan hari yang biasanya dilakukan meeting manager bersama para staff .

            Pada hari senin tanggal 23 Desember 2019, apel pagi merupakan suatu hal rutin yang tetap dilakukan sebelum aktivitas pabrik dimulai. Kemudian seperti biasanya sounding dilaksanakan dan laporan diberikan kepada Kepala Tata Usaha. kegiatan selanjutnya yang dilakukan ialah membantu karyawab kantor melakukan reparasi ruangan meeting.

            Pada hari selasa tanggal 24 Desember 2019, sounding merupakan kegaiatan awal pagi yang dilakukan dan pelaporan hasil sounding diberikan kepada Kepala Tata Usaha. Setelah itu melakukan pengisian Palm Kernel kedalam truk lohan, terdapat 4 unit truk lohan dengan kapasitas 22 ton yang telah disiapkan oleh PT. Wilmar.

            Pada hari terakhir, yakni pada hari kamis tanggal 26 Desember 2019, kegiatan rutin yang dilakukan ialah melakuka sounding serta pelaporan kepada Kepala Tata Usaha mengenai hasil sounding. Pada hari yang sama PT. Wilmar akan melakukan pembelian CPO sebanyak 32 unit mobil tangki dengan kapasitas 15 ton.

5.2 Manajemen Distribusi Crude Palm Oil dan Palm Kernel di PT. Karya Sawitindo Mas

Pengertian manajemen secara umum memiliki banyak sudut pandang dan presepsi. Namun secara global kesemua pengertian manajemen akan fokus pada hal penting ialah pembuatan keputusan. Kata manajemen bersumber dari bahasa Inggris yaitu “manage” yang memiliki arti mengelola, mengendalikan, mengusahakan, dan memimpin. Pengertian manajemen pada umumnya dapat didefinisikan sebagai sekumpulan proses untuk meraih tujuan pada organisasi melalui kerja bersama dan bekerja sama dengan sumber daya yang dipunyai organisasi. Menurut Griffin (2004) manajemen merupakan suatu rangkaian aktivitas yang diarahkan pada sumber daya organisasi (manusia, finansial, fisik dan informasi) untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien. Empat fungsi atau aktivitas manajerial dasar adalah perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Untuk mencapai tujuan organisasi, keempat aktivitas tersebut harus dilakukan dengan baik.

Distribusi merupakan suatu aspek yang sangat penting pada sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan yang baik pastilah sudah melakukan pertimbangan - pertimbangan sebelum memutuskan untuk memasarkan produknya secara tepat. Maka dari itu, agar kegiatan distribusi berjalan dengan lancar haruslah memperhatikan dan menerapkan fungsi-fungsi dari manajemen itu sendiri yang terdiri dari : Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan) dan Controlling (pengawasan). Dalam hal ini, diperlukan adanya manajemen distribusi yang dimana berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien baik itu dalam pemasaran  Crude Palm Oil maupun Palm Kernel.

 

5.3  Fungsi-Fungsi Manajemen Distribusi

5.3.1 Planning (Perencanaan) dalam Manajemen Pemasaran Crude Palm Oil dan Palm Kernel

Perencanaan distribusi  diartikan sebagai pembuatan atau gambaran rencana distribusi yang akan dilakukan pada masa mendatang. Hal ini dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan merupakan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Maka dari itu, perencanaan pemasaran ini berfungsi mengetahui banyaknya kuota yang dibutuhkan dan tujuan atau sasaran perusahaan kepada konsumen.

5.3.1.1 Perencanaan Distribusi Crude Palm Oil

Salah satu kunci keberhasilan dalam menjalankan sebuah perusahaan yaitu penerapan manajemen perencanaan yang baik dimana dalam hal ini PT. KSM yang merupakan salah satu cabang pabrik sawit PT. Sinar Jaya Inti Mulya menilai bahwa manajemen perencanaan menjadi hal yang dinilai penting untuk meningkatkan kualitas suatu perusahaan. Pemasaran CPO PT. KSM dilakukan pada wilayah Sumatra Barat yakni PT. Wilmar selain itu juga melakukan pemasaran kepada wilayah Sumatra Utara yaitu PT. Multimas Nabati Asahan.

            Perencanaan pemasaran yang dilakukan oleh PT. KSM ialah pemasaran sistem kontrak dengan konsumen. PT. Wilmar dan PT. Multimas Nabati Asahan merupakan konsumen dari perusahaan kelapa sawit ini. Pada sistem kontrak, terdapat hal-hal yang harus diperhatikan oleh PT. KSM sebelum melakukan distribusi. Hal yang diperhatikan tersebut meliputi jumlah/kuantitas serta yang paling penting ialah kadar asam dari CPO. Pada perjanjian kontrak yang telah disepakati bahwa kadar asam maksimal saat pendistribusian ialah 5.

5.3.1.1 Perencanaan Distribusi Palm Kernel

Perencanaan distribusi yang dilakukan pada Palm Kernel ialah pemasaran sistem kontrak dengan PT. Wilmar yang terletak di Sumatra Barat. Sebelum melakukan distribusi, sama seperti halnya dengan CPO, terdapat baku mutu yang harus dipenuhi oleh PT. KSM yaitu seperti kadar air serta kadar kotoran yang tidak boleh lebih dari 8%, hal tersebut telah disepakati pada kerja kontrak.

5.3.2        Organizing (Pengorganisasian) Distribusi

Organisasi pemasaran adalah pola hubungan kerja antar dua orang atau lebih dalam susunan hierarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan dibidang pemasaran (Sofjan,2014). Pengorganisasian (organizing) dalam manajemen ditribusi yang dimaksudkan adalah aturan penentuan atau penempatan wewenang yang dilimpahkan dalam pelaksanaan pemasaran pada setiap kegiatan.

5.3.2.1  Organizing (Pengorganisasian) Distribusi Crude Palm Oil

Pengorganisasian Distribusi yang ada di PT. KSM  terdiri dari manager, kepala tata usaha,dan divisi labor. Berikut ini tugas dari masing-masing bagian yang terlibat  tersebut :

Ø  Manager merupakan orang yang paling memiliki wewenang tinggi pada PT. Karya Sawitindo Mas, sehingga manager bertanggung jawab atas pengawasan distribusi tersebut dan juga bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi ketika distribusi/penjualan CPO gagal dilaksanakan.

Ø  Kepala Tata Usaha adalah orang yang memiliki tanggung jawab atas pelaporan hasil dari Sounding, dimana hasil sounding itu terdiri dari kuantiti CPO yang tersedia dan  kadar asam. Hasil sounding tersebut wajib dilaporkan kepada konsumen dan pada kantor pusat perusahaan.

Ø  Divisi labor adalah bagian yang memiliki tanggung jawab pada saat melakukan sounding, yaitu terdiri dari pengecekan kuantitas CPO yang didistribusikan dan kadar asam CPO itu sendiri. Setiap harinya divisi labor yang terdiri dari 2 orang karyawan tersebut (mandor dan helper) melakukan pengecekan (sounding) untuk memastikan kuantitas dan menjaga kadar asam CPO.

5.3.2.2 Organizing (Pengorganisasian) Distribusi Palm Kernel

Pengorganisasian pemasaran palm kernel sama seperti halnya dengan pemasaran CPO. Pengorganisasian tersebut terdiri dari manager, kepala tata usaha,dan divisi labor. Berikut ini tugas dari masing-masing bagian yang terlibat  tersebut :

Ø  Manager merupakan orang yang paling memiliki wewenang tinggi pada PT. Karya Sawitindo Mas, sehingga manager bertanggung jawab atas pengawasan distribusi tersebut dan juga bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi ketika distribusi/penjualan palm Kernel gagal dilaksanakan.

Ø  Kepala Tata Usaha adalah orang yang memiliki tanggung jawab atas pelaporan hasil dari Sounding, dimana hasil sounding itu terdiri dari kuantiti palm kernel yang tersedia dan  kadar asam. Hasil sounding tersebut wajib dilaporkan kepada konsumen dan pada kantor pusat perusahaan.

Ø  Divisi labor adalah bagian yang memiliki tanggung jawab pada saat melakukan sounding, yaitu terdiri dari pengecekan kuantitas palm kernel yang akan didistribusikan dan kadar kotoran serta kadar air palm kernel itu sendiri. Setiap harinya divisi labor yang terdiri dari 2 orang karyawan tersebut (mandor dan helper) melakukan pengecekan (sounding) untuk memastikan kuantitas dan menjaga kadar air dan kadar kotoran  palm kernel.

Gambar 2. Organisasi Pendistribusian CPO dan Palm Kernel

 

5.3.3       Actuating (Pelaksanaan) dalam Manajemen Distribusi

5.3.3.1 Actuating (Pelaksanaan) dalam Manajemen Distribusi CPO

Pelaksanaan Distribusi crude palm oil dilakukan pada beberapa perusahaan yang telah melakukan perjanjian kontrak. Perusahaan tersebut ialah PT. Wilmar yang berada pada Sumtra Barat dan PT. Multimas Nabati Asahan yang terletak di Sumatra Utara. Dalam proses pendistribusian, sesuai dengan kontrak yang dilakukan bahwa pada proses pendistribusian pihak konsumen adalah pihak yang menyediakan sarana transportasi. Ketika CPO telah dimasukkan kedalam tangki dan disaksikan oleh analis pembeli, maka tanggung jawab selanjutnya, baik perubahan kadar asam, keamanan dan lain-lainnya merupakan tanggung jawab pembeli.

Setiap akan melakukan pembelian, maka pihak konsumen akan memberitahukan PT. KSM terlebih dahulu. Pembelian dilakukan rata-rata 1 kali dalam seminggu, dengan jumlah 30 unit mobil tangki berkapasitas 15 Ton. Pada saat pengisian CPO kedalam tangki dilakukan oleh 2 orang karyawan PT. KSM yang terdiri dari seorang mandor dan seorang helper. Pengisian setiap tangki membutuhkan waktu 10-15 menit hingga satu mobil tangki penuh.

5.3.3.2 Actuating (Pelaksanaan) dalam Manajemen Distribusi Palm Kernel

Pelaksanaan distribusi palm kernel berbeda seperti halnya pemasaran CPO, distribusi palm kernel dilakukan pada satu perusahaan saja yang telah melakukan perjanjian kontrak. Perusahaan tersebut ialah PT. Wilmar yang berada pada Sumatra Barat. Dalam proses distribusi, sesuai dengan kontrak yang dilakukan bahwa pada proses pendistribusian pihak konsumen adalah pihak yang menyediakan sarana transportasi, yaitu mobil truk lohan. Ketika palm kernel telah dimasukkan kedalam mobil dan disaksikan oleh analis pembeli, maka tanggung jawab selanjutnya, baik perubahan kadar kotoran dan kadar air, keamanan dan lain-lainnya diluar tanggung jawab PT. KSM.

Setiap akan melakukan pembelian, maka pihak konsumen akan memberitahukan PT. KSM terlebih dahulu dan juga dilakukan pengecekan kadar kotoran dan kadar air. Kadar kotoran dan kadar air maksimal ialah 8 %. Analisa kadar kotoran dan kadar air dilakukan oleh seorang analis yang telah disiapkan oleh PT. Wilmar. Pembelian dilakukan rata-rata 1 kali dalam seminggu, dengan jumlah 5 hingga 7 unit mobil truk lohan yang berkapasitas 20-22 Ton. Pada saat pengisian palm kernel  kedalam truk dilakukan oleh 1 orang karyawan PT. KSM yaitu seorang helper. Pengisian setiap truk membutuhkan waktu 8-10 menit hingga penuh.

5.4.1  Controlling (Pengendalian) Dalam Manajemen Distribusi

Pengendalian dalam pelaksanaan distribusi perlu dilakukan dimana bertujuan untuk kelancaran kegiatan distribusi dan biasanya ditunjukkan dengan beberapa bukti yang menunjukkan distribusi telah berjalan  dengan baik. Pengendalian yang dimaksud adalah menilai, mengecek, dan memonitor kegiatan pelaksanaan usaha khususnya distribusi agar sesuai dengan apa yang direncanakan, dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera mungkin dilakukan perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan.  Setiap manajer pemasaran selalu dihadapkan kepada masalah pengambilan keputusan.

 Pada PT. KSM  pengambilan keputusan dilakukan oleh manager yang memiliki wewenang tertinggi pada perusahaan. Keputusan yang diambil dapat berupa penentuan apa yang harus dilakukan dalam bentuk kebijakan dan strategi distribusi, dan bagaimana melakukannya, dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi. Sesuai dengan fungsinya dalam melakukan pengendalian, manager PT. KSM telah melakukan fungsinya dengan baik. Manajer melakukan melakukan evaluasi keberhasilan dalam proses mencapai tujuan sesuai indikator yang ditetapkan, memastikan tiap penyimpangan yang terjadi sudah diatasi, memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi, dan menentukan arah selanjutnya jika tugas sudah diselesaikan. Pengawasan memberikan manfaat tugas dapat diselesaikan dengan tepat waktu, penyimpangan yang terjadi bisa diatasi sejak dini, dan tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai indikator yang telah ditetapkan.

 

 

 

 

           

 

 

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

            Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :

1. Proses Distribusi baik itu crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK), dilakukan sounding ataupun pengecekan standar kelayakan  yang telah disepakati sebelumnya. Pengecekan dilakukan oleh analis yang telah disiapkan oelh konsumen. Pada crude palm oil (CPO) dilakukan pengecekan/analisa kadar asam atau Free Faty Acid (FFA) yaitu maksimal 5%. Sedangkan Palm kernel (PK) meliputi analisa kadar kotoran dan kadar air maksimal 8%. Setelah memenuhi standar maka CPO dan PK siap untuk didistribusikan.

 

2. Penerapan manajemen distribusi baik itu crude palm oil (CPO) maupun palm kernel (PK) pada PT. KSM telah diterapkan dengan baik. Fungsi-fungsi dari manajemen dimulai dari Planning, Organizing, Actuating dan Controlling telah diterapkan dengan baik.

 

6.2 Saran

Pengawasan perlu dilakukan terhadap pengecekan/analisa kadar asam (FFA) crud palm oil serta kadar kotoran dan kadar air palm kernel agar distribusi dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Alex S. Nitisemito. 2002. Aspek-Aspek Manajemen dalam Pemasaran Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE

Artaya,I Putu. 2010. Kuliah Magang Kerja. http://putuartayasa.blogspot.co.id/ 2010/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_26.html. (Diakses tanggal 06 Oktober 2019).

Fricke, Thomas B. 2009. Buku Panduan Pabrik Kelapa Sawit Skala Kecil untuk Produksi Bahan Baku Bahan Bakar Nabati (BBN). USAID. Indonesia.

G.R.Terry & L.W.Rue. 2012. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara

GAPKI, 2010. Buku Mengenal Kelapa Sawit dan Beberapa Keunggulannya. http://archive.mpoc.org.my/References_of_Palm_Oil_Studies_on_Cholestrol.aspx. (Diakses tanggal 06 Oktober 2019).

Hasibuan, Malayu S. P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi  .Jakarta : Bumi Aksara

Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Jakarta : Grasindo

Hollensen, Svend. 2010. Marketing Management, Second edition. Harlow, Pearson Edication Limited.

Kotler, Philip dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas. Jakarta : PT. Indeks,

McGee, Harold. 2004. On Food and Cooking : The Science and Lore of The Kitchen. Scribner. United States of America

R.Terry, George dan Leslie W.Rue. 2010. Dasar-Dasar Manajemen. Bumi            Aksara. Jakarta

Stoner, James A.F. 2006. Manajemen. Jilid I. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat

Tjiptono dan Gregorius Chandra. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Penerbit Andi

No comments:

Post Top Ad

Your Ad Spot