27 August 2018

DDIT acara 3 Konduktivitas dan Hidrolika tanah


TINJAUAN PUSTAKA
            Beberapa jenis tanah mempunyai sifat mengembang (bila basah) dan mengkerut (bila kering). Akibatnya pada musim kering karena tanah mengerut maka tanah menjadi pecah-pecah. Sifat mengembang dan mengerutnya tanah disebabkan oleh kandungan mineral liat montmorillonit yang tinggi. Besarnya pengembangan dari pengerutan tanah dinyatakan dalam nilai COLE (Coefficient Of Linear Extensibility). (Hardjowigeno,2010)
            Hardjowigeno, Sarwono.2010. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo : Jakarta.
            Konduktivitas hidrolika tanah merupakan kemampuan tanah untuk melewati air. Kemampuan ini nerlaku pada dua kondisi, yaitu pada saat kondisi semua pori-pori terisi air (tanah jenuh) dan ketika sebagian pori-pori terisi air (tanah tak jenuh). Dalam hal ini laju konduktivitas hidrolika tanah jenuh (K-sat) selalu lebih tinggi dari laju konduktivitas tanah tak jenuh (K-unsat). Hal ini disebabkan dua factor utama, sepperti tanah jenuh pengaruh gaya grafitasi jauh lebih dominant pada tanah tak jenuh dan ukuran pori-pori sebagai media K-sat jauh lebih besar dari ukuran pori-pori untuk K-unsat. (Praktikum, 2012 : 19)
            Klute, dkk..2012. Penuntun Praktikum dasar – dasar Ilmu Tanah. Laboratorium ilmu                     Tanah Universitas Bengkulu. Bengkulu
            Konduktivitas hidrolika tanah jenuh (K-sat) pada prinsipnya diterapkan dengan menggunakan tinggi genangan tetap yang dikenal dengan Constan  Head Method, sedangkan lawan dari prinsip tersebut diatas adalah Falling Head Method dimana permukaan air di dalam alat ukur dibiarkan turun pada saat pengukuran K-sat berlangsung. Nilai K-sat ini dihitung berdasarkan dua pendekatan yaitu dilapang dengan cara menghitung jumlah air yang masuk ke profil tanah persatuan waktu dan di laboratorium dengan cara menghitung jumlah air yang keluar dari contoh tanah per satuan waktu. (Ananto, 1986).
            Ananto , Seto Kusuma. Ir. 1987. Konservasi Sumber Daya Tanah Dan Air.                                    Kalam Mulia: Jakarta.
            Tekstur suatu tanah merupakan sifat yang hampir tidak berubah berlainan, dengan struktur dan konsistensi. Namun kadang-kadang didapati perubahan dalam lapisan itu sendiri karena dipindahkannya lapisan permukaan atau perkembangan lapisan permukaan yang baru. Karena sifatnya yang relative tetap untuk jangka waktu tertentuh maka tekstur tanah sudah lama menjadi dasar klasifikasi tanah serta struktur yang turut menentkan tata air dalam tanah yang berupa kecepatan fitrasi, penetrasi dan kemampuan pengikatan air oleh tanah (Darmawijaya,1990).
Darmawijaya, M.Isa,1990. Klasifikasi Tanah. Gajah Mada University press. Yogyakarta.



            Hantaran hidrolik tanah secara matematis adalah rasio antara debit terhadap gradien hidrolik atau sudut pengaliran dan kurva gradien. Deskripsi dari hantaran hidrolik adalah daya pergerakan air dalam tanah entah itu berupa infiltrasi maupun perkolasi. Besar kecilnya hantaran hidrolik suatu tanah mempengaruhi daya tampung dan daya/kecepatan tanah dapat meloloskan air (Darmansyah,2004).
Darmansyah,Adang. 2004. Hantaran Hidrolik Jenuh Tanah Sebagai Akibat Berbagai Pola Pengelolaan Lahan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
            Parameter sifat fisik tanah yang paling berpengaruh terhadap hantaran hidrolik jenuh adalah pori makro. Pori makro nyata meningkatkan hantaran hidrolik jenuh. Pori mikro berpengaruh negatif terhadap hantaran hidrolik jenuh. Indeks Stabilitas Tanah berpengaruh secara tidak langsung terhadap hantaran hidrolik jenuh. Pori makro meningkat bersamaan dengan meningkatnya Indeks Stabilitas Tanah. (Darmansyah,2004)
Darmansyah,Adang.2004.Hantaran Hidrolik Jenuh Tanah Sebagai Akibat Berbagai Pola Pengelolaan Lahan.Institut Pertanian Bogor, Bogor
            Kemampuan tanah menyimpan air dipengaruhi oleh macam dari ukuran diameter partikel penyusunnya. Partikel liat mempunyai daya ikat air lebih besar dibandingkan partikel pasir, akan tetapi tanah liat mempunyai ruang antar partikel (pori) lebih sempit dibandingkan tanah berpasir. Oleh karena itu, air gravitasi pada tanah liat lebih kecil dibandingkan tanah pasir akan tetapi tanah pasir maupun tanah liat kurang mampu menyimpan atau menyediakan air untuk tanaman. Tanah dengan tekstur sedang (lempung) umumnya mempunyai kemampuan menyimpan dan menyediakan air untuk tanaman lebih besar dari tanah lainnya (Seto, 1987).
Seto Kusuma Ananto. 1987. Konservasi Sumber Daya Tanah Dan Air. Kalam Mulia: Jakarta.
            Dalam hubungan tanah, air dan tanaman menyatakan bahwa konduktvitas hidrolika merupakan mengukur ketahanan (hambatan tanah) terhadap aliran air tanah. Dengan menghubungkan kepadatan aliran gradien hidrolik, konduktivitas hidrolik ini lereng atau nisbah antara kepadatan aliran dan gradien hidrolik. (Islami titiek, 1995)
Islami, Titiek. Ir dkk.1995. Hubungan Tanah, Air Dan Tanaman . Ikip Semarang PRESS. Semarang.
Wulan, 2011Penetapan Kadar Air Metode Oven.

No comments:

Post Top Ad

Your Ad Spot